Menjadi pejabat publik di era digitalisasi tidak sekedar bermodalkan fisik dan capital melainkan juga harus memiliki wawasan luas dan memahami arus transformasi teknologi dan mindset generasi muda millenial.
Untuk menjawab pola pikir modern dan pergeseran karakter Gen Z, maka sebagai publik figur, dia harus mampu memposisikan dirinya sebagai mediator perubahan gaya baru yang produktif dengan langkah adaptif dan inovatif.
Adalah Rizal Marsaoly. Birokrat muda Maluku Utara ini tidak sekedar berkutat sebagai Sekretaris Daerah Kota Ternate, melainkan mampu beradaptasi dan berkontribusi di berbagai dimensi sosial kemasyarakatan. Tanpa kenal lelah, Rizal menunaikan tugasnya sebagai konsekuensi dari kapasitasnya.
Sebelumnya, RM76 sapaan akrab mantan Kepala Bapedda Kota Ternate ini dipercayakan Walikota M. Tauhid Soleman untuk memaparkan materi di forum internasional Climate Resilience and Innovation Forum (CRIF) dan Expert Panel Forum Climate Change beberapa bulan lalu di Jakarta, membahas tentang ketahanan kota terhadap dampak perubahan iklim.
Tepat Minggu (10/8) lalu, Rizal kembali dinobatkan pihak kampus sebagai pemateri di forum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.
Sebagai Birokrat Millenial, RM76 memahami selera dan pola pikir mahasiswa selaku pilar strategis pembangunan bangsa. Bagi Rizal, kampus laksana pabrik yang memiliki peran penting untuk menghasilkan generasi produktif pencipta lapangan kerja bukan pencari kerja.
Ada empat hal fundamental, kata Rizal yang patut dimiliki oleh setiap mahasiswa, yakni Konsep, Kapasitas, Kolaborasi dan Karakter. “Keberhasilan tidak bisa dicapai dengan mengandalkan kemampuan diri kita sendiri, kita butuh orang untuk bekerjasama. Karena bersinergi itu adalah energi,” ujar laki-laki gemoy yang dikenal sebagai pejabat familiar.
Meski diselimuti aneka kesibukan dinas, Rizal tetap meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan siapa saja, termasuk para kaula muda. Orang ketiga di jajaran pemerintahan kota Ternate ini layak dijuluki motivator.
Dari waktu ke waktu dan dari forum ke forum, RM76 tak kenal lelah untuk berinteraksi menawarkan solusi dan gagasan. “Sebuah karya diperoleh dengan kolaborasi. Karena hasil yang maksimal tidak bisa direalisasikan kecuali dengan penyatuan visi dan substansi. Sekali lagi, kolaborasi itu penting,” ujar Rizal.
Di lingkungan Pemkot Ternate, sosok Rizal dikenal birokrat bertangan dingin. Kerap menawarkan solusi dan memberikan motivasi. Tak heran jika RM76 menjadi tangan kanannya kepemimpinan Tauhid-Nasri dalam melaksanakan tugasnya sebagai Seorang Sekot. (dir/mtv).
