Catatan : Sawaludin Damopolii (Wartawan Politik maluttv.com)
Setelah melewati perjuangan panjang, pasangan Sashabila Mus dan La Ode Yasir resmi keluar sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Pulau Taliabu tahun 2025. Mahkamah Konstitusi (MK) RI menolak dalil sangkaan pasangan Citra Puspasari Mus dan La Utu Ahmadi melalui sidang putusan, Senin (05/05).
Ketukan palu Hakim MK mengakhiri spekulasi dan membungkam argumentasi publik terutama antar pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati. Pesta demokrasi lima tahunan yang digelar KPUD Pulau Taliabu menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, konfigurasi politiknya berbeda dengan Pilkada lainnya di Maluku Utara.
Pilkada Pulau Taliabu terbilang seksi. Dinamika politiknya alot namun demokratis. Keseruan pertarungan kekuasaan terletak pada figur Sasha dan Citra. Ponakan dan Tante dari trah Mus itu bersaing super ketat di pentas Pilkada demi mengincar kursi nomor satu di Negeri Hemung Sia Sia Dufu.
Semula publik Maluku Utara menduga pentas Pilkada 2024 lalu yang diikuti putri semata wayang Ahmad Hidayat Mus dan Citra Puspasari Mus hanya sebuah drama yang penuh sandiwara. Namun perspektif masyarakat berubah setelah pertandingan politik diwarnai PSU Berulang-ulang.
Di luar panggung, amatan publik berubah serius. Mereka secara seksama mengikuti perjalanan politik di negeri nan jauh di sana. Sosok AHM merupakan icon dan bahkan menjadi magnet oleh jutaan pasang bola mata. Selain bernilai, Pilkada Taliabu menjadi bergengsi dan melahirkan daya tarik tersendiri. Benar-benar seksi dan cukup fenomenal.
Pilkada Taliabu berlangsung kompetitif. Bupati Sula aktif, Fifian Adeningsih Mus, Bupati Taliabu aktif, Aliong Mus, Anggota DPR RI Dapil Malut yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, Alien Mus dan Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Dapil V Partai Golkar, Yulin Mus adalah deretan figur politisi yang berafiliasi di kubu pasangan Kandidat Bupati nomor urut 2, Citra Puspasari Mus.
Sedangkan di pihak Sasha Mus hanya ditemani bapak dan pamannya, yaitu Ahmad Hidayat Mus dan Zainal Mus. Kedua pihak ini saling berhadap-hadapan untuk merebut hati pemilih di Pilkada Taliabu. Konflik politik di internal keluarga Mus menjadi pembicaraan dan materi kepo tersendiri oleh masyarakyat luas. Di nalar publik, sebuas apapun seekor singa dia jinak pada majikan yang merawat dan membesarkannya.
Namun realitas politik berkata lain. Marga boleh saja sama, tapi AHM cuma satu. Kelakar politik ini, disampaikan AHM dan sempat membahana di panggung kampanye SAYA TALIABU di lokasi Pasar Kota Bobong.
Pertarungan Sasha VS Citra berlangsung ketat dan kompetitif. Meski tampil agresif hingga tiga kali pemungutan suara, sang tante dan kroni-kroninya harus bertekuk lutut dan mengakui kemenangan kandidat Bupati nomor urut 1. Figur AHM sebagai Bapak Pemekaran masih berpengaruh dan dicintai rakyat Pulau Taliabu. Kemenangan terbilang indah jika diperoleh dari arena pertarungan. Diraih dengan keringat dan seni berkontestasi politik yang nice
Sosok AHM yang apa adanya, dermawan dan komitmen menjadi fariabel penilaian strategis khalayak ramai. Dedikasi dan partisipasi tenaga, pikiran dan materi AHM untuk mengangkat citra dan martabat Pulau Taliabu dari ketertinggalan ternyata masih kental di ingatan mereka. AHM yang dijuluki sebagai sang maestro politik masih tangguh di belantika perpolitikan Pulau Taliabu dan Maluku Utara pada umumnya.
Kini, palu MK telah berbunyi. Adalah tanda kita menyudahi perbedaan pandangan politik. Hentikan aksi dukung mendukung kandidat. Dinamika politik berakhir dinamis. Masyarakat Taliabu kembali ke “laptop”. Nelayan kembali melaut, petani kembali berkebun dan pedagang kembali berdagang.
Sambutlah kepemimpinan baru dengan optimis tanpa dikotomi. Taliabu butuh penyatuan potensial sumber daya manusia. SAYA TALIABU adalah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulau Taliabu masa depan. Semoga Sashabila Mus, pemimpin muda mumpuni, berwawasan, bersih dan smart menjadikan Negeri Hemung Sia Sia Dufu Maju, Mandiri dan lebih baik. (***)
