Daerah  

Wamen Transmigrasi Resmikan Bendungan Beringin Agung Di Halut, Dorong Produktivitas Pertanian Dan Ketahanan Pangan

Foto : Wamen Transmigrasi, H. Viva Yoga Mauladi, Saat Meresmikan Bendung Beringin Agung di Halmahera Utara, Sekaligus Menandatangani Prasasti Yang Didampingi Bupati Halut, Piet Babua

HALUT, maluttv.com Wakil Menteri Transmigrasi H. Viva Yoga Mauladi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Rabu (16/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wamen meresmikan Bendungan Beringin Agung yang terletak di Kecamatan Kao Barat, sekaligus menandai dimulainya pemanfaatan bendung untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah transmigrasi.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wamen Transmigrasi, didampingi oleh Sekda Provinsi Malut Samsudin Abdul Kadir, Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua, Wakil Bupati Kasman Hi Ahmad, Ketua DPRD Halut Kristina Lesnusa, Sekda Halut EJ Papilaya, serta jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, petani, dan warga setempat.

Dalam sambutannya, H. Viva Yoga Mauladi menyampaikan bahwa, pembangunan Bendungan Beringin Agung diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas lahan tanam, dan mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya di kawasan transmigrasi.

Kawasan transmigrasi harus berkontribusi dalam membangun swasembada pangan, terutama untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai. Dengan hadirnya bendungan ini, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen dan bahkan panen dua kali setahun,” ungkapnya.

Wamen menambahkan, pembangunan infrastruktur transmigrasi merupakan bagian dari amanat Kabinet Indonesia Maju untuk memperkuat integrasi nasional, mempererat rasa kebangsaan, serta menanggulangi kemiskinan.

Ia juga menekankan pentingnya reforma agraria melalui pemberian lahan kepada keluarga transmigran guna menciptakan pusat-pusat ekonomi baru dan mendorong kedaulatan pangan nasional.

Selain itu, Wamen menyebut bahwa pihaknya telah menjalin nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan benih, bibit, pupuk, alsintan, dan sarana penunjang lainnya. Pemerintah daerah diharapkan proaktif mengajukan kebutuhan tersebut ke pusat.

Dalam kegiatan tersebut, Wamen juga turut menyaksikan penanaman padi perdana sebagai simbol dimulainya pemanfaatan infrastruktur bendungan bagi kawasan pertanian sekitar.

Sekarang ini paradigma transmigrasi berubah. Bukan sekadar memindahkan penduduk, tetapi bagaimana meningkatkan taraf hidup mereka melalui infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi, tambahnya.

Sementara itu, Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi kawasan transmigrasi, terutama terkait keterbatasan infrastruktur jalan dan alat mesin pertanian.

Alsintan yang tersedia saat ini belum mencukupi seluruh kebutuhan. Kami juga butuh dukungan pembangunan jalan produksi, jembatan penghubung, dan irigasi agar sektor pertanian lebih optimal,” ujar Bupati.

Ia menjelaskan bahwa, kawasan transmigrasi di Halut ditetapkan melalui SK Kementerian Desa Tertinggal No. 118 Tahun 2018, mencakup Desa Toliwang dan wilayah lain seperti Kao Barat, Kao Utara, Tobelo Barat, dan Tobelo Timur. Fokus pengembangan berada pada komoditas sawah, palawija, dan hortikultura.

Pemda Halut sendiri telah menyiapkan lahan seluas 18.000 hektare, dengan produksi padi pada 2024 tercatat sebanyak 43.912 ton dari 8.152 hektare lahan tanam, atau rata-rata 5,8 ton per hektare.

Dengan diresmikannya Bendungan Beringin Agung, Pemda berharap tantangan irigasi yang selama ini dihadapi petani di Kao Barat dan sekitarnya dapat segera teratasi, sekaligus memperkuat posisi kawasan transmigrasi sebagai lumbung pangan baru di wilayah Maluku Utara. (Kiel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *