TERNATE, maluttv.com– Dalam upaya mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Maluku Utara menggelar High Level Meeting (HLM), Selasa (25/11/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Niku, Kantor Gubernur Maluku Utara, Sofifi, dan dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda selaku Ketua TPID dan TP2DD Provinsi Maluku Utara. HLM ini turut didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, serta dihadiri Forkopimda Provinsi Maluku Utara dan perwakilan bupati/wali kota se-Maluku Utara.
Dalam arahannya, Gubernur Sherly Tjoanda menekankan pentingnya langkah konkret dalam mengendalikan harga bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), agar stabilitas harga dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia juga menegaskan agar program Gerakan Pangan Murah terus dilanjutkan secara berkelanjutan.
“Menjelang Nataru, pemerintah daerah harus hadir dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga, sehingga tidak memberatkan masyarakat,” ujarnya.
High Level Meeting ini membahas empat agenda utama, yakni pengembangan strategi pengendalian inflasi, penajaman Road Map TPID, serta persiapan pasokan pangan dalam menghadapi momen Nataru.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menyampaikan bahwa secara umum inflasi Provinsi Maluku Utara hingga Oktober 2025 masih terkendali di angka 0,44 persen (trd) atau 1,18 persen (yoy). Capaian tersebut menempatkan Maluku Utara sebagai provinsi dengan tingkat inflasi terendah keempat secara nasional.
“Bank Indonesia memproyeksikan inflasi Maluku Utara hingga akhir tahun tetap berada dalam rentang target nasional sebesar 2,5 persen, dengan catatan pasokan pangan tetap terjaga,” jelasnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor serta langkah-langkah preventif untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. Ia meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk meningkatkan produksi pangan, rutin menggelar pasar murah dan operasi pasar, serta bersinergi dengan BI Maluku Utara dalam mencari pasokan pangan dalam waktu dekat.
Khususnya untuk komoditas Barito (bawang, rica, dan tomat), Gubernur mendorong agar pasokan dapat dipenuhi dari wilayah produsen terdekat seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, maupun Makassar. (Vita)

















