BEBERAPA bulan lagi masyarakat Maluku Utara akan mengikuti pesta demokrasi. Ada empat pasangan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2024-2029 resmi tercatat di bursa pencalonan KPUD dan siap berkontestasi menuju puncak Gosale, Sofifi.
Dari keempat kontestan, bos Amara Hotel, Benny Laos adalah salah satu bakal calon kepala daerah yang paling hangat dibahas di ruang publik. Lelaki kelahiran 8 Agustus 1972 ini menjadi trending topik dan bahkan diposisikan sebagai kandidat Cagub tervaforit.
Nama BL, akronim mantan Bupati Pulau Morotai ini sejak dulu sudah tidak asing bagi masyarakat Maluku Utara. Sukses di dunia bisnis, BL kemudian melirik dunia politik praktis sebagai wadah pengabdiannya.
“Maluku Utara harus bangkit dari ketertinggalannya. Infrastrukturnya harus kita maksimalkan. Hunian layak masyarakat wajib kita penuhi. Pemerintah harus hadir demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Pendidikan, Kesehatan dan fasilitasnya harus diperhatikan,” terang pria berkaca mata ini.
Sebagian orang mengenal BL dengan image hartawan, berduit dan eksklusive. Bahkan sempat diisukan sebagai salah satu Bupati terkaya di Indonesia.
Namun stigma publik terhadap suami Sherly Tjoanda tersebut tak berbanding lurus dengan style dan karakter BL kesehariannya.
Dalam kehidupan keseharian, lelaki berusia 52 tahun ini nampak familiar, komunikatif dan humoris. BL juga dikenal sebagai sosok pria berwatak serius serta pekerja keras. Demikian sisi lain Benny Laos.
Keuletan dan kepiawaian memanfaatkan peluang bisnis, menghantarkan BL ke puncak kesuksesannya.
“Bagi saya ini adalah anugerah tuhan yang patut disyukuri. Dan cara menyukurinya nikmat tuhan itu yaitu peduli. Itulah mengapa saya dan keluarga mendirikan yayasan Bela Peduli sebagai bentuk terima kasih kami keluarga kepada sang pencipta,” ungkap BL.
Hanya saja, kata Benny, realitas kepedulian tersebut tidaklah cukup dengan pergerakan komunitas. Maluku Utara bagi BL adalah daerah yang luas dengan hamparan kekayaan yang melimpah sehingga butuh intervensi pemerintah melalui kebijakan pro rakyat. Pasalnya, kelimpahan sumber daya alam itu, hingga kini belum juga berefek besar terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Menurut BL, Maluku Utara yang terdiri dari 10 Kabupaten/Kota harus Bangkit dari ketertinggalannya. Selain itu harus mandiri serta kompetitif dengan daerah lain di Indonesia.
Inilah salah satu alasan Benny Laos seraya menggandeng Sarbin Sehe, Kanwil Depag Agama Sulawesi Utara maju pada kontestasi memantapkan dirinya maju di pentas politik sebagai Cagub dan Cawagub di Pilkada Maluku Utara 2024.(****)

















