PRIA kelahiran Desa Gela, 2 Juni 1969, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu ini menjelang pesta demokrasi menjadi objek pembahasan publik. Adalah Ahmad Hidayat Mus. Pria berusia 55 tahun ini kerap menjadi trending topik di kalangan politisi, akademisi, aktivis, simpatisan ataupun para loyalisnya.
Di kanca politik praktis, AHM sapaan akrab tokoh pemekaran Pulau Taliabu ini diperhitungkan. Beranjak dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Kepulauan Sula, karir mantan Bendahara Umum BKPRMI ini melejit setelah menggeser posisi mantan Bupati Halmahera Tengah, Hasan Doa dari Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara melalui forum Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
Di sanalah awal mulanya karir AHM di belantika perpolitikan Maluku Utara diperhitungkan. Nama pengusaha kayu ini kian besar dan bahkan berhasil masuk daftar sebagai salah satu politisi pohon beringin jempolan bersama Yamin Tawari dan Almarhum Syamsir Andili alias Ko’ Syam.
Di era kejayaan Barito Timber Group, perusahaan kayu di Pulau Mangole, Ahmad Hidayat Mus dikenal dengan panggilan Haji Mad. Nama tersebut santer beredar dimana-mana. Pasalnya, selain dikenal sebagai pengusaha sukses dan miliarder, penampilan keseharian AHM cukup sederhana dengan balutan kaos oblong putih, celana pendek dan bersendal jepit.
Modal inilah kemudian membuat politisi senior partai Golkar Maluku Utara, Abang YT melirik AHM untuk memperkuat dan memperkokoh pohon beringan. Peluang ini kemudian dimanfaat AHM secara maksimal.
Berawal dari Ketua DPD II Partai Golkar Kepulauan Sula kemudian Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara karir politik AHM berjalan mulus. Setelah Dua periode menduduki kursi nomor satu di partai Golkar Maluku Utara, Bapak pembangunan Kepulauan Sula ini sukses menerobos struktur DPP sebagai Ketua Bidang Pemenangan Indonesia Dua, yang meliputi Pulau Bali, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara.
Di puncak karirnya di partai Golkar yang cemerlang, AHM kemudian menarik adik-adiknya di pentas politik Golkar untuk memperkuat posisi atau nilai tawarnya. Berkat kepiawaian dan strategi politik, Sainal Mus sukses menjadi Ketua DPRD Kepulauan Sula. Aliong Mus ditugaskan memperkuat lini Pulau Morotai sebagai Ketua DPD II Partai Golkar dan kini menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Pulau Taliabu dan sukses menjadi Bupati Taliabu dua periode.
Srikandi Mus nampaknya tidak mau kalah eksis di kanca politik seraya berlomba-lomba ikut jejak kakaknya. Mereka itu adalah Alien Mus, Fifian Adeningsi Mus, Meilan Mus dan Yulin Mus. Selain sukses menduduki Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Alien Mus yang kini menjabat Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara dua periode berhasil melebarkan sayap kekuasaannya sebagai Wakil Rakyat di Senayan.
Publik negeri para raja sempat menjustice AHM sebagai politikus penganut sisttm dinasty. Namun tudingan dan narasi minor itu tak membuat AHM bergeming. Pria asal pulau Taliabu tetap fokus dengan tujuan politiknya, yaitu menciptakan kaki tangan kekuasaannya dari lingkungan keluarga dengan harapan bisa menopang karir politiknya di pentas nasional. Alhasil, Sainal Mus sukses menjadi Bupati Banggai Kepulauan, Aliong Mus Bupati Taliabu dua periode, Alien Mus menjadi Anggota DPR RI dua periode, Meilan Mus Ketua DPRD Pulau Taliabu, Fifian Adeningsi Mus Bupati Kepulauan Sula, Yulin Mus berhasil terpilih sebagai wakil rakyat provinsi Maluku Utara dari Dapil V tahun 2024.
Kesuksesan adik-adiknya itu tidak lepas dari AHM efect. Dedikasi dan perjuangan AHM bertahun-tahun berimbas positif bagi keluarganya. Laksana tanaman, AHM adalah pohon subur yang menghasilkan banyak buahnya. Itulah siklus karir Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku Utara DPP Partai Golkar.
Menurut Pengusaha Muda Maluku Utara, Drs. H. Abdurahman Lahabato, dari perspektif kehidupan pribadi Ahmad Hidayat Mus tuntas dan paripurna. “Kalau soal kebutuhan pribadi dan keluarga, beliau sudah tuntas dan paripurna. Ekonomi keluarganya sudah lebih dari cukup. Dan sebagai sahabat, saya tahu persis siapa AHM, bagaimana kesehariannya dan kualitas mental serta spiritualnya luar biasa,” ungkap mantan Anggota DPD RI dua periode.
Pengacara sekaligus politisi Golkar asal Halmahera Selatan, Yusman Arifin pun mengatakan, AHM adalah sosok politisi fenomenal. Kepekaan sosial, komitmen dan jiwa petarungnya tak diragukan lagi.
“Harusnya Maluku Utara bangga dengan beliau (AHM). Semangat membangunannya cukup tinggi. Bagi saya tipikal orangnya tidak banyak bicara, beliau eksekutor dan komitmen. Golkar harusnya bangga dengan AHM. Karena selain AHM, tidak ada lagi politisi Golkar di Maluku Utara yang eksis dan sehebatnya,” terang mantan Ketua DPRD Kabupaten Halmahera Selatan dari partai Golkar.
Dua kali mengalami kekalahan tragis pada kontestasi Pilgub 2013 dan 2018 dan sempat diwarnai PSU berulang kali, bukan bearti menafihkan semangat tarung lelaki asal Taliabu ini. Itikad AHM maju di Pilkada 2024 nampak dengan bersilewerannya atribut kampanye di daratan Aljazirah Almulk.
Seperti kandidat lainnya, sang petarung itu kini fokus berburu rekomendasi partai politik sebagai syarat administrasi pencalonan. Meski dibayang-bayangi pencalonan Aliong Mus, yang notabene adalah adik kandungnya, lelaki lesum pipih ini tidak bergeming.
Dua kali bertarung Pilgub, popularitas dan elektabilitasnya melampaui angka survei kandidat lain. Semua orang memiliki hak yang sama, tapi berbeda pada letak niatnya. Karena esensi kepemimpinan bukan dilihat dengan banyaknya uang dan dukungan partai yang dimiliki melainkan seberapa tulus dia membangun dan mewujudkan perubahan di negeri nikel ini. (****)