TERNATE, maluttv.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara bersama jajaran Polres berhasil menjaring 8.393 pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Patuh Kie Raha 2025. Operasi yang berlangsung selama dua pekan ini menyasar berbagai bentuk pelanggaran, baik dari pengendara roda dua maupun roda empat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.967 pelanggar dikenai sanksi tilang, terdiri atas 830 perkara melalui sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan 3.137 perkara dengan tilang manual. Sementara 4.436 pelanggaran lainnya diberikan sanksi teguran langsung.
Kepala Bidang Humas Polda Malut, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengendara sepeda motor, terutama tidak menggunakan helm standar SNI yang mencapai 2.836 kasus.
“Pelanggaran lainnya yang cukup tinggi di antaranya melawan arus, pengendara di bawah umur, serta berboncengan lebih dari dua orang,” ungkap Kombes Bambang, Senin (28/7/2025).
Selain itu, tercatat 38 pelanggaran menggunakan ponsel saat berkendara, 35 kasus melebihi batas kecepatan, dan 3 kasus berkendara dalam pengaruh alkohol.
Sementara itu, untuk pengemudi kendaraan roda empat, pelanggaran terbanyak adalah tidak mengenakan sabuk pengaman sebanyak 443 kasus. Disusul pelanggaran seperti melawan arus (32 kasus), pengemudi di bawah umur (20 kasus), dan menggunakan ponsel saat berkendara (7 kasus).
Kombes Bambang menegaskan bahwa, meski operasi telah berakhir, upaya penegakan hukum lalu lintas tetap akan dilakukan secara rutin.
“Operasi ini tidak semata-mata soal penindakan, namun juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat agar menyadari pentingnya keselamatan berlalu lintas,” ujarnya.
Polda Malut berharap dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan, demi terciptanya Maluku Utara yang aman dan tertib di jalan raya. (*)
