HALTENG,maluttv.com- Panggung politik tidak hanya dimaknai dengan perebutan kekuasaan atau soal kalah dan menang, melainkan esensinya jauh dari pada itu.
Sebagai generasi penerus yang lahir dan besar bertahun-tahun di negeri leluhur, dirinya terpaut ikatan bathin serta memiliki tanggungjawab moral terhadap perkembangan daerah.
Perspektif dan prinsip hidup tersebut, mendorong putra putri potensial Kabupaten Halmahera Tengah menanggalkan ego centris dan lebih memilih berafilisi dalam semangat filosofi Fagogoru.
Istri mantan Bupati Halmahera Tengah, Mutiara Al Yasin Ali dan Politisi senior asal Patani, Edi Langkara menggelar pertemuan non formil. Kedua tokoh politisi yang pernah menjadi rival politik pada Pilkada Halteng tahun 2017 nampak mencair dan semakin akrab. Diantara mereka tidak terbersit dendam.
Pertemuan yang disaksikan Mantan Kepala Bappedalda Halteng yang juga Bakal Calon Wakil Bupati Mutiara, Salim Kamaluddin dan Anggota DPRD Halteng dari Partai Nasdem, Munadi Kilkoda menampilkan kesejukan dan kedewasaan berpolitik.
Menurut Edi Langkara, politik butuh kedewasaan dalam menyikapi dinamika. “Saya dan Ibu Mutiara dan kita semua putra putri negeri Fagogoru ada kesadaran untuk sama-sama membangun Kabupaten Halmahera Tengah. Saya dan Ibu Mutiara satu persepsi dan saling mendukung demi Halteng kita cintai,” ungkap Elang.
Sementara itu, Birokrat senior yang juga tokoh masyarakat Halmahera Tengah, Salim Kamaluddin mengatakan, Kabupaten Halmahera Tengah banyak mengoleksi Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
Bagi Salim, Pesta demokrasi lima tahunan yang bakal dihelat 27 November mendatang harus dimaknai dan disikapi dengan jati diri anak negeri.
“Pilkada kali ini berbeda dengan periode sebelumnya. Kali ini, putra putri asli Fagogoru yang terpanggil mendaftarkan diri untuk maju Pilkada cukup banyak. Ini menggambarkan bahwa SDM daerah ini banyak namun terfilter oleh mekanisme partai politik,” ungkap Salim.
Salim mengingatkan kepada masyarakat Halmahera Tengah agar selalu mengingat perjuangan para leluhur. Pasalnya, eksistensi Halmahera Tengah dibangun dengan ketulusan jiwa dan harus dijaga oleh kita semua sebagai generasi pewaris perjuangan.
“Jangan membuat antitesa, seakan-akan negeri ini krisis SDM. Evoria menjelang Pilkada boleh-boleh saja namun tidak boleh melupakan jati diri dan amanat para leluhur kita demi kepentingan sesaat,” terang Salim.
Pamong senior di Pemerintahan Daerah Halmahera Tengah ini juga menambahkan, memasuki tahapan Pilkada, masyarakat dihimbau agar tidak boleh saling bully dan fitnah. Apalagi kita sesama anak negeri yang lahir, hidup dan besar bersama-sama di Halmahera Tengah.(dir/mtv)