PULAU TALIABU BUTUH PEMIMPIN INOVATIF DAN BERWAWASAN

Catatan : Sawaludin Damopolii

Pasangan SA-YA Taliabu Resmi mengantongi Dokumen Mode B Persetujuan KWK Partai Nasde.

Pilkada tidak sekedar memilih pemimpin. Bukan juga ruang hura-hura dan atau panggung pelampiasan eforia. Pemilihan kepala daerah adalah momentum strategis menentukan masa depan masyarakat.

Sekali lagi, Pilkada adalah tentang kita. Tentang nasib rakyat itu sendiri. Maka, cerdaslah memanfaatkan momen berharga ini demi eksistensi generasi di masa mendatang.

Setelah memilih anggota legislatif, 27 November nanti rakyat Indonesia, termasuk Kabupaten Pulau Taliabu yang berjumlah 8 kecamatan bakal melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah serentak.

Kontestasi politik musim ini nampaknya cukup menarik. Ini karena, pesta demokrasi lima tahunan terdapat salah satu kandidat calon Bupati muda, cantik rupawan dan backround pendidikannya pun tidak main-main guys, yaitu tamatan S1 Manchester University Inggris. Waww…keren kan.

Namanya Sashabila Mus. Masyarakat Pulau Taliabu familiar dengannya. Setelah menyelesaikan rangkaian studinya di luar negeri, putri Ahmad Hidayat Mus dan Nurochmah ini kembali ke kampung leluhurnya untuk mengabdi.

Beberapa partai koalisi resmi mendukung  Sashabila Mus dan La Ode Yasir dalam Mode B Persetujuan KWK diantaranya Partai Nasdem, PKN, Hanura dan PKS. Total kursi gabungan Parpol yang mendukung pasangan SA-YA TALIABU adalah 5 kursi. Jumlah kursi itu sudah memenuhi syarat pencalonan.

Hadirnya Sasha, panggilan akrab putri tokoh pemekaran Pulau Taliabu, Ahmad Hidayat Mus di panggung politik di tengah krisis kepemimpinan melanda patut disyukuri masyarakat Taliabu.

Dengan pengetahuan dan pergaulan berstandar internasional yang diperolehnya saat menimbah ilmu di Inggris dan Singapura, figur Sasha adalah solusi tepat untuk mewujudkan perubahan daerah.

Sebagai daerah nun jauh dari ibukota provinsi Maluku Utara, Taliabu butuh pemimpin inovatif dan berwawasan. Pilkada 2024 adalah momen strategis bagi masyarakat Taliabu untuk merealisasikan mimpi mereka.

Selain mempercepat dan pemerataan pembangunan, substansi dari pemekaran yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sayangnya tujuan mulia AHM tersebut jauh panggang dari apinya.

Untuk itulah, bapak pembangunan Kepulauan Sula ini mendorong anaknya sendiri di Pilkada 2024 demi mendistribusikan cita-citanya menjadikan Taliabu Maju, Mandiri dan sejajar pembangunannya dengan daerah lainnya di Indonesia. Karena selain Sasha, niat baik mantan Bupati Sula dua periode itu tidak bisa direalisasikan. Sasha adalah AHM dan AHM adalah Sasha.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *