HALTENG, maluttv.com- Untuk menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat solusinya ada di pembangunan infrastruktur, yaitu koneksitas perhubungan darat dan laut sebagai media aksesibilitas perekonomian wilayah.
Tak ayal, ketika terpilih pada Pilkada tahun 2017 lalu, Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani menjadikan pembangunan infrastruktur, seperti menghubungkan akses trans Halmahera (Patani-Weda), pengaspalan ruas jalan Kabupaten hingga pedesaan adalah skala prioritas mereka saat itu.
Selain pembangunan fisik, kedua putra Fagogoru tersebut, menaruh perhatian penting juga pada masalah Pendidikan dan Kesehatan. Selain membenahi fasilitasnya, Elang-Rahim merekrut 2 ribu orang tenaga honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT). Pegawai honor yang direkrut dari berbagai disiplin ilmu, umumnya adalah tenaga guru dan tenaga kesehatan.
Hanya saja, kebijakan Om Haji dan Abang Imo itu, dianulir kembali oleh Pj. Bupati Ikram M. Sangadji. Setelah Elang-Rahim selesai melaksanakan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah tahun 2022 lalu, ribuan PTT tersebut diberhentikan sepihak oleh Ikram Malan Sangadji tanpa alasan jelas.
Di era kepemimpinan pertama, Elang-Rahim juga menaruh perhatian penting terhadap infrastruktur dan pelayanan kesehatan. Selain membenahi bangunan dan fasilitas medis, Pemerintah Daerah Halteng di bawah komando Elang-Rahim juga setiap tahun memberikan beasiswa bagi putra putri Fagogoru yang melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran.
Menurut Edi Langkara, konektivitas perhubungan darat dan laut merupakan faktor strategis untuk meningkatkan aksesibility daerah. Disparitas sosial dan ekonomi teratasi sehingga kedudukan antar wilayah di Halmahera Tengah adil dan merata tanpa perbedaan.
“Sebagai pemimpin, kita harus berlaku adil. Dan apa yang Saya dan Pak. Imo lakukan, itu karena tanggungjawab moral kita sebagai anak negeri yang memahami suasana kebatinan masyarakat Halmahera Tengah. Meski APBD kita saat itu sedikit, bukan menjadi alasan untuk tidak membangun. Demi mengejar ketertinggalan dan mempercepat pembangunan, terutama konektivitas perhubungan darat serta telekomunikasi, sebagai pemimpin kita harus siap berkonsekuensi,” ungkap Elang.
Dalam materi kampanye, Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 juga menegaskan melanjutkan kembali program pro rakyat yang pernah dilakukan sebelumnya. Bagi Elang, program Pro Rakyat tidak sekedar Janji Politik (Janpol) melainkan perwujudan kebatinan dan tanggungjawab mereka sebagai generasi Fagogoru.
“Insha Allah, pada kepemimpinan jilid dua nanti, Komitmen Saya dan Pak. Imo mengembalikan kembali 2 ribu honorer yang diberhentikan penjabat Bupati sebelumnya, dan merekrut baru lagi sekitar 2 ribu PTT. Terutama guru, tenaga kesehatan dan pegawai kecamatan. Selain itu, 25 orang dokter yang sudah selesai menamatkan studinya itu, kita beri lagi beasiswa untuk menjadi dokter spesialis, tujuannya apa? Yaitu demi meningkatkan kualitas pelayanan medis,” tegas Elang seraya mengatakan bahwa Elang-Rahim juga pada periode mendatang siap membangunan 10 ribu unit Rumah Layak Huni, masing-masing Kecamatan dibangun 1000 unit.
Dengan besaran dana APBD mencapai Rp. 2 triliun per tahun, Elang-Rahim optimis mewujudkan ide dan gagasan brilian demi kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. “Dulu saja, Saya dan Pak. Imo APBD hanya sekitar 800 milyar dan saat itu juga ada refocusing akibat covid19 asih toh bisa membangun. Apalagi kong susah 2 triliun, pembangunan tuntas,” tegas politisi PDIP Maluku Utara.(lud/mtv)

















