Opini  

MELIHAT EKSISTENSI POLITIK MTS MENJELANG PILWAKO TERNATE

Mengurai Prahara Nasdem.

Ketua DPD Partai Nasdem Kota Ternate, Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si.

KONFLIK interest di belantika perpolitikan merupakan dinamika biasa bak bumbu penyedap rasa. Begitu pula dengan fenomena politik yang menimpah M. Tauhid Soleman.

Menjelang Pilwako Ternate, hubungan DPW Partai Nasdem dan MTS sedang tidak baik-baik saja.

Eksistensi MTS sebagai Ketua Nasdem Kota Ternate pun digoyang. Bahkan niat petahana memperoleh rekomendasi Nasdem sebagai kendaraan politiknya di Pilkada tidak berjalan mulus.

Penambahan 2 kursi di DPRD Kota, hasil PSU di TPS 08 Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan seharusnya menjadi kado terindah bagi partai besutan Surya Paloh. Namun ekspresi penyambumbutan atas prestasi Nasdem Kota Ternate di bawah komando MTS disambut dingin pihak DPW Nasdem.

Sekretaris Partai Nasdem Maluku Utara, Malik Ibrahim menilai, kemenangan Nasdem di zona PSU adalah hasil kerja keras Ade Rahmat Lamadimahi dan M. Ghifari Bopeng bukan prestasi Ketua DPD Nasdem Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.

Lain Malik Ibrahim, lain pula perspektif MTS. Meski tak sesumbar, orang nomor satu di negeri para raja ini mengatakan, bertambahnya dua kursi di puncak Kalumata adalah formula positif bagi pemerintahannya.

Penambahan kursi Nasdem yang disuplay melalui hasil PSU Dapil Ternate Selatan menjadi indikator prestasi MTS. Semua orang bisa berperspektif dan bernarasi, namun sebagai Ketua Partai, MTS sukses mendongkrak dari 3 menjadi 5 kursi di parlemen. Fakta politiknya seperti itu.

Tidak ingin berlarut-larut dalam prahara internal, serta ingin tampil maksimal di pentas Pilkada 2024, MTS pun mengajak dukungan penuh DPW Nasdem Maluku Utara. Mantan Sekot Ternate ini berharap dinamika internal segera diurai agar kekuatan Nasdem sesuai ekspektasi kepartaian.

Memiliki kader potensial adalah impian setiap partai. Figur MTS merupakan politisi mumpuni dan terukur. ALHASIL, Palu Parlemen tahun 2024 di Kota Ternate dipegang Nasdem. Capaian politik ini patut diapresiasi di tengah sulitnya mendapatkan legitimasi publik di kanca politik praktis.

Popularitas dan elektabilitas petahana di Pilkada 2024 hasil riset lembaga survei PRC berada di angka 46,4 persen. Selisih MTS dengan Calon Walikota lainnya, seperti Ishak Naser 8,0 persen, Syahril Abdurazadjak 7,3 persen Abubakar Abdullah 5,2 persen terpaut jauh. Sebagai incombent, MTS sulit sekali dikalahkan. Demikian maping dan hasil potret lembaga survei PRC.

Untuk mengalahkan petahana, rival politiknya harus bekerja keras. Pasalnya, dengan posisi angka survei yang terbilang tinggi, MTS masih tangguh dan berpeluang besar mempertankan kekuasaannya.(***)

Penulis: Sudirman DamopoliiEditor: Bung Salud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *