SULA, maluttv.com- Kunjungan Kerja (Kuker) Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Maluku Utara, Marius Sirumapea ke Kabupaten Kepulauan Sula pada awal bulan Juni 2024 lalu mendapat sorotan tajam dari warga Sula. Sorotan tersebut dikarenakan Ketua BPK Malut ’makan dan tidur’ di Istana Daerah (ISDA) selama Kuker di Kabupaten Kepulauan Sula.
Salah satu warga Kepulauan Sula, Yustaman Baros Umasugi menjelaskan, bagaimana mungkin ketua BPK yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan keuangan (penggunaan APBD) oleh Bupati Sula, malah tinggal di kediaman dinas Bupati Sula, tentu hal ini bisa mempengaruhi laporan hasil pemeriksaan (LHP-BPK).
“Logikanya begini, saya mau periksa ngana (kamu-red) tapi saya tinggal di ngana pe rumah, makan dan tidur di ngana, jelas nanti saya akan menjadi beban untuk memberikan hasil pemeriksaan yang obyektif”, ungkap Yustaman Baros Umasugi, Minggu (7/7/2024).
Pria yang akrab dipanggil Baros ini mengaku heran, sekelas ketua BPK itu pasti punya anggaran pada setiap perjalanan dinasnya, lalu kenapa harus makan dan tidur di ISDA selama bertugas.
”Kalo mudel ini jelas sampai kiamat pun LHP-BPK terhadap pengelolaan keuangan Pemda Sula itu baik-baik saja dan tong dapa WTP sampe abis terus’ (Kita dapat WTP terus)”, sindir Baros.
Informasi yang diperoleh dilapangan, bukan hanya makan dan tidur di ISDA, akan tetapi ketika berangkat ke Desa Auphonia pun Marius menumpang Speed Boat Pemda Sula yang menjadi kendaraan dinas Bupati Ningsi.
Dalam artian selama Kunker Marius tinggal di ISDA yang menjadi rumah dinas Fifian Adeningsi Mus sebagai Bupati Kab. Kepulauan Sula.
Informasi tersebut diperoleh dari salah satu sumber terpercaya yang menjelaskan kalau keakraban Ketua BPK Malut, Marius Sirumapea dengan Bupati Kepulauan Sula, Fifian nampak tidak diragukan lagi, sampai akhir kunjungan kerjanya Marius dan Fifian menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja di Desa Auphonia, Kecamatan Mangoli Selatan.
Sampai berita ini dimuat, belum ada tanggapan dari Ketua BPK Malut Marius Sirumapea dan juga Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus menyangkut fenomena yang tidak lazim tersebut. (Tim)