TERNATE, maluttv.com- Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang mulai berkembang menjadi Acquired Immunodeficirncy Syndrome (AIDS) di Kabupaten Halmahera Tengah setiap tahun mengalami peningkatan kasus. Berdasarkan data aplikasi SIHA 2.1 Dinas Kesehatan setempat terdapat lonjatan kasus dari tahun 2021 hingga 2025.
Pada tahun 2021 penderita HIV/AIDS yang sebelumnya baru 2 kasus (teridentifikasi di Puskesmas Lelilef dan RSUD Weda, namun beranjak di tahun 2022 naik menjadi 12 kasus. Di tahun 2023 penyakit yang disebabkan oleh virus berbahaya itu naik drastis menjadi 43 kasus dan tahun 2024 angka penderitanya mencapai 65 kasus.
Sedangkan di tahun ini hingga januari penderita yang terdeteksi di Klinik PT. IWIP dan RSUD Weda sebanyak 13 kasus. Terdapat sejumlah wilayah paling rawan penyebaran HIV/AIDS berdasarkan maping Dinas Kesehatan setempat, diantaranya areal lingkar tambang, Desa Sagea, Lelilef dan Weda.
Penyebaran dan peningkatan kasus penderita HIV/AIDS di negeri Fagogoru, menarik perhatian serius dari politisi muda yang kini duduk di kursi DPRD Provinsi Maluku Utara, Muhammad Afif, S.S.
Menurut Afif, selain pergaulan bebas, peningkatan kasus HIV juga dipengaruhi oleh lonjakan penduduk dari luar daerah. “Ini merupakan fenomena sosial yang harus diantisipasi sedini mungkin agar masalah ini tidak menjadi bom waktu,” ungkap Politisi Muda Partai Hanura.
Untuk menekan jumlah kasus penyebaran virus, Afif meminta pemerintah daerah dalam hal ini instansi terkait agar segera mengintervensi dengan kebijakan dan pendekatan produktif. Memang bagi Afif, memberantas dan meminimalisir penyakit masyarakat di tengah kepadatan penduduk dengan berbagai latar belakang kebutuhan dan entitas sosial butuh energi plus.
“Untuk menghindari penyebarannya (HIV) semuanya kembali kepada kesadaran masyarakat itu sendiri. Terutama di lingkar tambang yang sekitar 80 persen pemukimnya adalah laki-laki. Mereka inilah yang menjadi sasaran para pekerja seks komirsial,” ujar Afif. (dir/mtv)

















