Setelah memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan duet Elang-Rahim di Pilkada Halmahera Tengah 2024, Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Halmahera Tengah, Abd. Rahim Odeyani, SH.,MH fokus membangun poros politik baru.
Bahkan dikabarkan Bung Imo, sapaan akrab mantan Wakil Bupati Halteng ini serius mengincar puncak Loiteglas. Hadirnya politisi Weda di bursa pencalonan Bupati, konstalasi Pilkada Halteng lebih berwarna.
Apa saja alasan Bung Imo hingga duet Elang-Rahim jilid dua tidak dilanjutkan, dan bagaimana tanggungjawab moral kepada konstituen yang memilihnya di Pileg 2024 lalu, serta apa motivasinya maju Bupati di Pilkada Halteng, simak wawancaranya dengan wartawan maluttv.com :
Pada Pileg 2024 lalu, Anda dipercayakan masyarakat Daerah Pemilihan III Prov. Maluku Utara (Haltim, Halteng dan Tidore) sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi dari Partai Nasdem, apa benar begitu?
Bung Imo: Betul, saya merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan masyarakat Daerah Pemilihan III Provinsi Maluku Utara, khususnya dari Haltim, Halteng, dan Tidore. Amanah ini saya emban dengan penuh tanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat di DPRD Provinsi Maluku Utara.
Isu yang Kami terima bahwa Anda bakal ikut dan ambil bagian di Pilkada serentak sebagai Calon Bupati Halmahera Tengah 2024. Jika informasi ini benar, bagaimana Anda mempertanggungjawabkan amanah konstituen yang memilih Abdurahim Odeyani selaku wakil rakyat mereka di puncak Gosale?
BUNG IMO: Benar, saya berencana untuk maju sebagai Calon Bupati Halmahera Tengah pada Pilkada serentak 2024. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan matang. Saya berkomitmen untuk tetap memperjuangkan kepentingan konstituen saya, baik sebagai wakil rakyat di DPRD maupun sebagai calon bupati. Dalam hal ini, saya yakin dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Halmahera Tengah.
Sikap politik Anda untuk maju di Pilkada Halteng pasti melalui pertimbangan panjang. Kami ingin tau motivasi Anda ikut kontestasi ini!
BUNG IMO: Motivasi utama saya adalah untuk melanjutkan dan meningkatkan upaya pembangunan yang sudah berjalan, serta mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Halmahera Tengah. Dengan pengalaman yang saya miliki sebagai Wakil Bupati sebelumnya dan sebagai anggota DPRD Provinsi, saya yakin dapat membawa perubahan positif dan mewujudkan visi serta misi pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagian masyarakat menilai, Elang-Rahim adalah pasangan ideal. Sayangnya duet ini tidak bisa dilanjutkan lagi. Boleh tahu alasannya, sehingga Elang-Rahim Jilid dua tak bisa dipertahankan?
BUNG IMO: Saya sangat menghargai kerjasama yang telah terjalin dengan Pak Elang. Namun, dinamika politik dan berbagai pertimbangan strategis membuat kami tidak dapat melanjutkan duet ini. Saya yakin keputusan ini diambil demi kebaikan dan kemajuan bersama, serta untuk memberikan kesempatan kepada kombinasi kepemimpinan yang baru yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi Halmahera Tengah.
Kabar yang Kami peroleh, Nasdem dan PDIP berafiliasi dan membentuk poros baru dan mengusung duet Rahim-Yadin. Apa benar seperti itu? Mengapa Anda memilih Yadin Ahmad sebagai wakilnya. Pasti ada alasannya!
BUNG IMO: Betul, Nasdem dan PDIP berafiliasi dan membentuk poros baru yang mengusung duet Rahim-Yadin. Saya memilih Yadin Ahmad sebagai wakil karena beliau memiliki visi yang sejalan, integritas, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam membangun Halmahera Tengah. Pengalaman dan rekam jejak Yadin Ahmad dalam berbagai bidang diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat program-program pembangunan yang kami rencanakan.
Sebagai mantan Wakil Bupati, tentunya memahami karakter masyarakat dan kebutuhan pembangunan daerah. Kami ingin tahu, perspektif Halteng di benak seorang Abd. Rahim Odeyani!
BUNG IMO: Perspektif saya mengenai Halmahera Tengah adalah daerah yang memiliki potensi besar untuk berkembang, baik dari sisi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Pembangunan yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemanfaatan potensi lokal adalah fokus utama. Saya ingin menciptakan pemerintahan yang transparan, responsif, dan mampu melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan.
Keterlibatan oknum ASN di moment politik praktis kerap terjadi dan bahkan mereka biasanya menjadi komoditi politik oleh para kandidat. Bagaimana tanggapan Anda atas fenomena tersebut?
BUNG IMO: Keterlibatan ASN dalam politik praktis adalah pelanggaran etika dan aturan yang harus dihindari. ASN seharusnya bersikap netral dan fokus pada tugas serta tanggung jawab mereka sebagai pelayan publik. Saya berkomitmen untuk menegakkan aturan dan menghindari politisasi ASN. Setiap tindakan yang melanggar aturan akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk memastikan integritas dan profesionalisme ASN tetap terjaga.(***)