TERNATE, maluttv.com- Kehadiran Ikram Malan Sangadji dan tindak tanduknya di belantika perpolitikan Halmahera Tengah rupanya menarik perhatian masyarakat luas terutama mantan Senator Maluku Utara dua periode, Drs. H. Abdurachman Lahabato.
Setelah beberapa kali melihat dan mengamati atraksi panggung serta orasi politik IMS, baik di moment pendeklarasian pasca pendaftaran hingga memasuki tahapan kampanye, politisi dan pengusaha muda Maluku Utara yang eksis di Metropolitan ini tidak menemukan sesuatu yang luar biasa dari Ikram.
Bahkan pernyataan Ikram tentang program sampho dan lipstik bagi ibu-ibu hamil adalah sesuatu yang tidak relevan dan terkesan merendahkan martabat sosial orang Halteng. Selain itu, pengakuan IMS saat kampanye di Desa Lelilef, Weda Tengah yang menyebutkan jabatan Pj. Bupati diberitahu di Negara Portugal bukan di Indonesia adalah perilaku orang yang suka menyanjungkan dirinya sendiri.
Dengan demikian, Alto, panggilan akrab pendiri Koran Harian Ternate Pos menilai IMS tidak ada konsep unggulan dan program mumpuni untuk memajukan pembangunan daerah dan mengsejahterakan masyarakat Halmahera Tengah. “Saya melihat biasa saja. Tidak ada yang luar biasa yang ditawarkan Ikram. Baiknya dia jangan bertingkah dan harus jaga attitude nya. Halteng itu negeri legenda loh,” tegas Alto.
Politisi PAN ini juga meriwayatkan Halmahera Tengah, negeri Gamrange yang banyak menorehkan generasi pejuang bangsa, seperti Abdul Gafur dan Haji Salahuddin Bin Talabuddin. Selain itu, tipikal orang Halmahera Tengah wabil khusus Patani yaitu perilakunya merendah namun jangan direndahkan.
“Dia jangan sombong, mentang-mentang pernah bertugas di Jakarta sebagai ASN di kementerian, lantas merendahkan masyarakat di sana. Untuk wilayah Halmahera ngana (Ikram red) tidak pantas. Halmahera tidak kekurangan figur yang lebih mumpuni. Anda datang jangan merendahkan warga Fagogoru,” ungkap Lahabato.
Sebagai pejabat negara dua periode, Lahabato mengetahui besaran transferan dana pusat ke Halmahera Tengah. Selain penduduknya sedikit, beberapa tahun terakhir, dana transferan pusat ke Halteng cukup besar. Dengan demikian, Alto menyarankan masyarakat memilih pemimpin yang lahir dan besar di negeri Fagogoru.
“Orang tua saya pernah bertugas di Patani. Adik saya juga lahir di sana. Jadi saya tau persis hatinya orang di sana. Untuk itu, saya menyarankan masyarakat memilih dua figur Fagogoru yaitu antara Mutiara atau Elang-Rahim,” tukas Alto.(lud/mtv).

















