TALIABU, maluttv.com- Sebanyak 3.891 masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu pemegang hak pilih di 9 Desa, yaitu Desa Wayo (TPS02), Salati (TPS01), Bua Mbono (TPS01), Lede (TPS01), Maluli (TPS01), Bapenu (TPS01), Malulu (TPS02) dan Langganu (TPS02) bakal menyalurkan hak politiknya di Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu, 5 April mendatang.
PSU yang diikuti tiga pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, masing-masing pasangan nomor urut 1 Sashabila Mus-La Ode Yasir, pasangan nomor urut 2 Citra Puspasari Mus-La Utu Ahmadi dan Pasangan nomor urut 3 Abidin Jaaba-Dedy Mirzan bakal menjadi tontonan menarik.
Perhelatan politik ini tidak hanya menarik perhatian warga Pulau Taliabu, melainkan publik Maluku Utara. Meski demikian, atmostfir politik di sana menjelang pemungutan suara ulang relatif kondusif. Kondisi Kamtibmas di wilayah tersebut secara umum aman terkendali meski manuver sana sini dan perang urat saraf dari tim sukses masing-masing kandidat ikut mewarnai dinamika politiknya.
Sejauh ini, amatan sementara di lapangan, PSU menjadi arena pertarungan sengit antara kandidat Bupati nomor urut 1 Sashabila Mus dan nomor 2 Citra Puspasari Mus. Partai tambahan ini, benar-benar alot dan cukup menegangkan.
Lantas siapakah kandidat Bupati yang lebih berpeluang dalam kontestasi politik 5 April mendatang? Mayoritas masyarakat pemegang suara di 9 TPS PSU masih menjagokan putri Ahmad Hidayat Mus yang bertagline SAYA Taliabu. Sasha berpotensi mengungguli Tantenya di panggung PSU.
Pasalnya, selain memiliki selisih saldo awal 1.105 suara, Sasha dinilai sebagai figur muda, cerdas dan berkapasitas yang dapat merubah nasib Pulau Taliabu lebih baik dari sekarang.
Seperti penuturan Warga Desa Bua Mbono, Kecamatan Taliabu Utara, Narti. Ibu rumah tangga ini menjagokan SAYA TALIABU pada PSU nanti. Warga di sana masih menghargai perjuangan dan kontribusi besar AHM terhadap Pulau Taliabu. Meski diselimuti kesibukan dan dipisahkan oleh ruang dan waktu, tokoh politik partai Golkar Maluku Utara yang kini eksis di kanca nasional tidak pernah melupakan negeri kelahirannya. AHM sukses memanfaatkan mitra politiknya di Jakarta untuk menjadikan negeri Hemung Sia Sia Dufu setara dengan Kabupaten/Kota lainnya di Maluku Utara.
“Masyarakat Taliabu masih ingat beliau (AHM red) pe perjuangan. Kalu kandidat lain mau kasih doi, warga ambil tapi dong tetap pilih pa Sasha. Orang Taliabu sudah cerdas dan ingin berubah demi kemajuan daerah,” terang Narti.
Sementara itu, menjelang PSU isu perang mawar santer beredar. Bahkan angka mawarnya pun persuara dibanrol hingga Rp. 2 juta. Demi menjaga pesta demokrasi berkualitas dan berintegritas, tentunya fungsi pengawasan dari penyelenggara Pilkada dalam hal ini Bawaslu lebih diperketat agar praktek-praktek kotor tidak menciderai tatanan Pemilu. (dir/mtv)