Daerah  

FAKTA! PASCA TAMBANG, PULAU GEBE GELAP GULITA DIBUAT “MANYALA” ELANG-RAHIM

Ribuan Warga Pulau Gebe Menjemput Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2, Elang-Rahim, Rabu (09/10) siang.

HALTENG, maluttv.com- Di masa lampau, Pulau Gebe yang letak geografisnya berada di Kabupaten Halmahera Tengah menemui titik keemasannya. Namanya populer hingga di ujung dunia karena aktivitas pertambangan nikel.

Sayangnya, pasca tambang, pulau kecil yang memilili luas wilayah sekitar 224 KM² dan dihuni oleh penduduk sekitar 5 ribu jiwa cukup memperihatinkan.

Tujuh tahun lalu, pada malam hari warga di sana hidup dalam kegelapan. Selain itu, infrastruktur publik seperti jalan, fasilitas perekonomian dan jaringan telepon pun tidak tersedia.

Kemelut sosial kemasyarakat itupun berubah setelah Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah tahun 2017.

Sejumlah kebutuhan dasar Pulau Gebe, terutama aliran listrik dan jaringan telekomunikasi satu persatu mulai diwujudkan Elang-Rahim.

Sebagai tokoh masyarakat Pulau Gebe, Abdul Rajib Esa menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua putra Fagogoru atas dedikasi dan karya nyata mereka sehingga pulau Gebe terang pada malam hari dan masyarakatnya pun sudah menikmati jaringan telepon.

“Ini adalah bukti nyata karya Elang-Rahim. Dulu pulau Gebe krisis listrik. Pasca tambang, tong gelap. Alhamdulillah berkat Elang-Rahim masyarakat di sini bisa menikmati jaringan telepon, air bersih, jalan diaspal,” aku Abdul.

Pengakuan serupa ditegaskan Calon Wakil Bupati nomor urut 2, Abdurahim Odeyani. Menurut Imo, panggilan akrab Ketua DPC Partai Nasdem Halmahera Tengah, sebagai pemimpin yang diberi amanah rakyat wajib merealisasikan janji politiknya.

Atas kesadaran kepemimpinan tersebut, Elang-Rahim dengan rasa tanggungjawab moral mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat Halmahera Tengah wabil khusus Pulau Gebe, pulau yang berbatasan dengan Raja Ampat.

‘Tujuh tahun lalu, pasca tambang pulau Gebe gelap gulita. Masyarakat saat itu dalam masa kegelapan. Jaringan telepon pun saat itu tidak ada. Alhamdulillah, atas dasar kesadaran dan tanggungjawab sebagai pemimpin, kebutuhan dasar masyarakat itu direalisasikan Elang-Rahim. Dan itu fakta!” ungkap Imo.(dir/mtv)

Penulis: Sudirman DamopoliiEditor: Sawaludin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *