Dua Hati Satu Cahaya: ELANG dan IMS Menyatukan Fagogoru Di Malam Gala Dinner

Foto : Momen Hangat Antara 2 Tokoh Halmahera Tengah, Edi Langkara (Kiri) Dan Ikram Malan Sangadji (Kanan), Saat Berbincang Akrab di Gala Dinner Fagogoru bertajuk “Satu Hati untuk Fagogoru” yang digelar di Pendopo Falcilno, Weda, Sabtu (11/10/2025). (Sumber foto, detikhalmahera.com)

HALTENG, maluttv.com- Ada malam-malam yang menorehkan sejarah bukan karena gegap gempita, melainkan karena keheningan yang sarat makna. Malam di Pendopo Falcilno, Sabtu (11/10/2025), adalah salah satunya. Dalam balutan Gala Dinner Fagogoru bertema “Satu Hati untuk Fagogoru”, dua figur besar Halmahera Tengah, Edi Langkara (ELANG) dan Ikram Malan Sangadji (IMS), memperlihatkan bahwa politik tidak selalu harus berujung pada permusuhan.

Suasana hangat menyelimuti pendopo. Di antara gemerlap lampu dan denting gelas, sorot mata masyarakat tertuju pada dua sosok yang dulu sempat berdiri di medan politik yang berseberangan. ELANG, dengan batik abu bermotif klasik, menangkupkan kedua tangan di dada sembari melempar senyum ramah. IMS, berbalut kemeja gelap berpinggiran perak, menyambut dengan gestur hangat dan tatapan bersahabat.

Momen sederhana itu menyampaikan pesan kuat bahwa, perbedaan arah politik tak seharusnya menghapus rasa saling menghormati.

Sebagaimana diketahui, Pilkada Halmahera Tengah 2024 mempertemukan pasangan Edi Langkara – Abd. Rahim Odeyani (ELANG–RAHIM) dengan pasangan Ikram Malan Sangadji – Ahlan Djumadil (IMS–ADIL). Setelah perjalanan panjang hingga Mahkamah Konstitusi, kemenangan berpihak pada IMS–ADIL. Namun, Sabtu malam itu, yang tersisa bukan lagi cerita tentang menang atau kalah, melainkan tentang kedewasaan dan persaudaraan.

Dua tokoh itu kini duduk dalam satu meja, berbagi tawa, dan menatap masa depan daerah yang sama mereka cintai Halmahera Tengah.

Gala Dinner Fagogoru malam itu menjadi lebih dari sekadar perayaan. Ia menjelma menjadi ruang simbolik tempat falsafah Fagogoru menemukan nafasnya kembali. Falsafah tua yang tumbuh dari tanah Halmahera ini menekankan nilai persaudaraan, gotong royong, dan rasa malu untuk berbuat salah (Mtet re Mimoy). Ia mengajarkan masyarakat untuk saling menopang (Falgali), saling memberi (Fantene), saling menyayangi (Faisayang), dan saling mengingatkan (Faisiling).

Nilai-nilai itulah yang tampak hidup di malam itu. ELANG dan IMS bukan hanya hadir sebagai tokoh politik, tetapi sebagai dua anak daerah yang memahami makna sejati dari Fagogoru: bahwa kebesaran seorang pemimpin diukur bukan dari kekuasaan yang dimilikinya, melainkan dari kemampuan menundukkan ego dan merangkul perbedaan.

Malam itu, Weda seakan bergetar pelan oleh harmoni. Di bawah langit yang teduh, dua hati menyala dalam satu cahaya-cahaya Fagogoru yang menyatukan, menghangatkan, dan menuntun Halmahera Tengah menuju masa depan yang lebih baik. (Dir/mtv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *