Daerah  

“DOFOMA” FUL, IMS LOBI PDIP HALTENG HINGGA RP. 8 M?

Target Lawan Kota Kosong di Pilkada Halteng 2024

Politisi PDIP Halteng, Nuryadin Ahmad dan Mantan Pj. Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji.

HALTENG, maluttv.com- Meski baru seumur jagung menjabat Bupati Halmahera Tengah, yaitu 1,7 tahun, jauh hari sebelum masa tugas berakhir Ikram M. Sangadji mulai pasang kuda-kuda seraya menyiapkan “dofoma” politik di Pilkada 2024.

Niat IMS berkontestasi di negeri Fagogoru itu tidak main-main. Bahkan, untuk memuluskan syahwat kekuasaannya, mantan Pj. Bupati Halteng tersebut berencana melawan kotak kosong.

Isu kandidat tunggal pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah 27 November mendatang oleh IMS sempat menghangat di ruang publik. Apalagi menjelang masa jabatannya berakhir, Ikram intens melobi partai politik di Jakarta. Upaya memborong partai untuk dijadikan kendaraan politik di Pilkada 2024 terus digencar Ikram. Selain Golkar, Gerindra dan Hanura, Parpol yang sempat dilobinya diantaranya yaitu PDIP, PKB dan Nasdem.

Lantas berapakah mahar politik untuk mendapatkan rekomendasi Parpol di Pilkada 2024? Sudah menjadi rahasia umum, harga Parpol tergantung dengan jumlah kursi. Semakin banyak kursi angka penawarannya pun semakin tinggi.

Partai besutan Megawati Soekarno Putri ini sempat diincar IMS dengan nilai Rp. 5 hingga Rp. 8 milyar. Hal ini dikatakan Mantan Anggota DPRD Halmahera Tengah dari PDIP, Nuryadin Ahmad.

“Dia pernah mengutus orang-orangnya untuk melobi PDIP dengan tawaran 5 hingga 8 milyar rupiah. Nasdem juga begitu. Dorang target lawan kotak kosong,” ungkap politisi kritis asal Patani, yang namanya sempat mencuat sebagai bakal Calon Wakil Bupati dari PDIP.

Yadin juga mempertanyakan modal politiknya yang dia sediakan. Pasalnya, meski baru usia dini kepemimpinan di Halteng, IMS berani melobi partai politik dengan angka yang fantastif. Hal ini dinilai tidak wajar jika dibandingkan dengan pendapatannya Ikram hanya sebagai seorang ASN. Menariknya, meski ada tawaran tinggi, PDIP tidak terpengaruh, seraya merekomendasikan Elang-Rahim sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupatinya.

“Jangan sampai masyarakat salah memilih pemimpin di 2024. Jika ada anak kampung yang sukses membangun negeri ini, mengapa harus pilih pemimpin boneka yang hanya berbuat untuk kepentingan mereka saja,” tegas Yadin.

Sementara itu, Bakal Calon Bupati Ikram M. Sangadji saat dikonfirmasi membantah pernyataan Yadin. Menurut IMS, dirinya tidak memiliki keinginan maju apalagi loby partai.

“Golkar-Gerindra itu skema arahan tanpa mahar. Hanura bisa tanya Basri Salama. PBB inisiatif dokter Haryadi dan PBB Halteng,” balas IMS bia Wa.

Ikram juga menambahkan, dirinya pernah dipanggil Sekjen PDIP Hasto di kediamannya. “Saya tara menyampaikan mau pake PDIP. Yadin itu survei sangat rendah. Bukan cuma Saya, Imo me tolak dia jadi wakil,” ungkap IMS.(dir/mtv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *