TERNATE, maluttv.com- Keinginan warga Kompleks BTN dan Batu Anteru pisah diri dari Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah nampaknya semakin bulat dan tidak ada tawar menawarnya lagi.
Setelah membentuk panitia pemekaran kelurahan, warga BTN dan Batu Anteru langsung menggelar pertemuan terbatas dengan Kepala Kecamatan Ternate Tengah, Fahmi B. Amin di Sekretariat Pemekaran BTN, Sabtu (08/02) malam sekitar pukul 20:00 WIT.
Pertemuan yang dipimpin Ketua Panitia Pemekaran, Bachtiar Syakir dihadiri Camat Ternate Tengah, Ketua-ketua RW dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan lingkungan BTN dan Batu Anteru. “Apa yang menjadi keinginan masyarakat, kami sudah sampaikan langsung ke pak camat. Tim pemekaran sudah bekerja termasuk melengkapi administrasi sebagai prasyarat dalam naskah proposal. Aspirasi ini juga diserahkan kepada DPRD dan Pemerintah Kota Ternate,” terang Bachtiar.
Staf Ahli Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Ternate itu juga membeberkan hasil musyawarah panitia pemekaran dengan elemen masyarakat BTN dan Batu Anteru yang dihadiri Camat Ternate Tengah, salah satunya soal penamaan kelurahan baru.
Masyarakat BTN dan Batu Anteru bersepakat nama kelurahan baru tersebut adalah Mari Aru. Sebelumnya sempat juga diwacanakan nama Maliaro Utara (Malut). Namun, forum kemudian memutuskan nama kelurahan baru fix bernama Mari Aru. Nama Mari Aru yang artinya Batu Anteru tersebut juga sempat diwacanakan mendiang Mantan Walikota Ternate, Drs. Hi. Syamsir Andili. Sebagai bentuk penghargaan dan mengaminkan pemikiran Ko Syam, Mari Aru akhirnya resmi dinisbatkan sebagai nama kelurahan baru, BTN dan Batu Anteru. (dir/mtv)

















