Difavoritkan di Kanca Politik 2029, RM76 Masih Fokus Mengemban Amanah Sebagai Sekot.

Sekretaris Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly.
banner 468x60

Berbicara soal Pemilihan Walikota Ternate tahun 2029 pada saat ini, nampaknya masih terlalu dini. Apalagi keringat Pilkada 2024 lalu belum mengering dan dinamika politiknya pun masih terbersit kental di benaknya masyarakat.

Hanya saja, meski pesta demokrasi lima tahun sekali masih lama digelar, namun hasrat publik untuk mencari tahu siapakah sosok dan figur pengganti M. Tauhid Soleman tidak bisa dibendung.

Bahkan melalui lingkup komunitas sosial, intuisi masyarakat mulai memilah serta membahas nama-nama figur lintas generasi yang dianggap tepat dan paling layak menduduki jabatan strategis di pemerintahan kota Ternate setelah masa kepemimpinan MTS berakhir.

Menariknya, dari sejumlah tokoh politik dan birokrasi yang disebut dan diwacanakan kuat menjadi orang nomor satu di Kota Ternate kedepan, nama Sekretaris Kota Ternate, Rizal Marsaoly nampaknya lebih dominan dan difavoritkan oleh berbagai kalangan.

RM-76, panggilan akrab Rizal Marsaoly kini menjadi figur Top of Mind (ToM). Birokrat muda bertangan dingin ini laksana merk atau produk yang terlintas pertama kali di pikiran konsumen (masyarakat).

Dengan kata lain, top of mind adalah posisi di mana merek atau produk tersebut menjadi yang paling diingat atau paling dikenal oleh konsumen, sehingga memiliki keunggulan dalam hal kesadaran dan preferensi konsumen.

Lantas, seperti apa sikap dan tanggapan Rizal Marsaoly ketika mendengar namanya masuk pada bursa pencalonan sekaligus dikategorikan sebagai kandidat terfavorit di pentas Pilwako Ternate 2029 nanti? Menurut RM-76, di ruang demokrasi, setiap orang memiliki hak untuk berargumentasi sesuai perspektifnya masing-masing. Apalagi Kota Ternate, tidak hanya dikenal sebagai kota rempah, melainkan sudah dikategorikan sebagai kota modern.

Sebagai kota modern, pemerintah kota Ternate membuka akses bebas dan transparan demi memperoleh informasi serta memberi ruang sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk berpendapat. Karena hal ini mempengaruhi indeks Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sebagaimana diamanatkan undang-undang No. 14 Tahun 2008.

“Alhamdulillah, kalu dong inga-inga berarti dong sayang pa saya tarada. Cuma, sejauh ini, Saya masih fokus dengan tugas saya di pemerintahan kota Ternate dulu. Doakan, semoga Ternate menjadi Kota modern tanpa mengurangi adat dan nilai-nilai budaya warisan leluhur dengan program inovatif dan kolaboratif,” ungkap RM-76.

Di lingkup pemerintahan kota Ternate, Rizal menjadi lokomotif birokrasi di sana. Selain familiar, mantan Kaban Bappeda Ternate ini cukup disiplin dengan tanggungjawabnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Ogah menunda-nunda pekerjaan kantor. Apalagi soal kepentingan masyarakat, RM tidak mengenal istilah tawar menawar. Saat itu juga masalah publik langsung disegerakkan. Maka, tidak mengherankan jika birokrat kelahiran tahun 1976 tersebut, wajahnya ada di setiap momentum. (lud/mtv)

Penulis: Sudirman DamopoliiEditor: Sawaludin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *