Bukan Soal Optimis, Golkar Malut Butuh Pemimpin Kongkrit dan Bermartabat. Ini Sosoknya.

Ketua DPD I Partai Golkar Sekaligus Sebagai Anggota DPR RI asal Maluku Utara, Alien Mus, S.Sos.

TERNATE, maluttv.com- Musyawarah Daerah Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Maluku Utara mulai mengemuka. Jika sebelumnya jadwal pelaksanaan Musda sempat terkatung-katung, kini forum pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar tingkat provinsi tersebut, mulai ada titik terang. Itu terjadi setelah DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, Kamis (16/10) telah menggelar pertemuan internal dalam rangka pembentukan panitia Musda tahun 2025.

Menurut informasi yang dihimpun, Musda Partai Golkar Maluku Utara bakal digelar minggu akhir bulan depan. Sekretaris DPD I Partai Golkar Arifin Djafar dipercayakan selaku ketua panitia pelaksananya.

Dengan terbentuknya panitia kegiatan, maka teka-teki yang selama ini merasuki pikiran para simpatisan serta pengurus partai berlambang pohon beringin di negeri para raja pun terjawab.

Konstalasi dan dinamika politik menjelang Musda Golkar provinsi semakin menarik. Eskalasi dan argumentatifnya meningkat beriringan dengan ekspektasi politik beringin. Sejumlah kader dan pengurus the yellow ditengarai bakal mengisi bursa pencalonan ketua DPD 1 Provinsi Maluku Utara. Mereka itu, adalah : Anggota DPR RI, Alien Mus, Ketua DPRD Maluku Utara, Iqbal Ruray, Ketua Kosgoro 1957 yang juga Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, Mantan, Wakil Bupati Haltim, Anjas Taher dan Mantan Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus.

Menariknya, dari kelima putra-putri terbaik beringin Malut yang bakal bertarung di forum Musda nanti, dua diantaranya ngotot dan mulai unjuk kekuatan. Kedua tokoh Golkar itu, adalah Alien Mus dan Anjas Taher.

Menurut sesepuh partai Golkar Maluku Utara, Hamid Usman, memilih dan dipilih merupakan hak konstitusi individu. Namun, untuk menduduki jabatan Ketua DPD 1 Partai Golkar, kata HU, panggilan akrab Hamid Usman, figur itu harus mempunyai kapasitas dan kans kuat di level provinsi.

“Figur yang menduduki kursi ketua, namanya tercatat dan memiliki kans kuat di bursa pencalonan gubernur. Karena ini adalah level provinsi, bukan level kabupaten. Itulah konsekuensinya. Menjadi ketua DPD 1, maka dia harus berpikir untuk maju calon Gubernur,” ujar Singa Podium Malut.

Bagi HU, beringin adalah pohon besar yang dipenuhi dedaunan hijau nan rindang, akar tunggalnya menancap kokoh ke dalam tanah. Namun, jika berada di tangan yang tidak representatif, maka tidak mustahil beringin bakal berubah menjadi bunga bonsai. Dia berharap, Musda Golkar 2025 mendatang melahirkan pemimpin kongkrit, bermarwah serta mau berkorban untuk kepentingan partai.

Sementara itu, jelang Musda Golkar, kubu Anjas terus memanuver. Mereka mengklaim 9 DPD II Partai Golkar merapat ke AT. Sikap dan dukungan politik DPD II kepada Wakil Bupati Haltim terjadi lantaran masa kepengurusan Alien Mus sudah dua periode.

Umur kepengurusan dua periode tidak menjadi aturan mutlak bagi Golkar. Sejumlah daerah, melanjutkan kepemimpinan mereka hingga 3 periode setelah mendapatkan hak diskresi DPP. Alien bisa terganjal pada tahapan pencalonan nanti jika dirinya tidak mengantongi rekomendasi (diskresi) Ketum Bahlil Lahadalia.

Hak diskresi merupakan kotak pandora bagi Sang Yellow Queen Maluku Utara. Hari ini, lembaran legitimasi dukungan 9 DPD II Partai Golkar sebagai pelipur lara bagi Anjas Taher. Namun jangan sesumbar terlalu jauh. Pasalnya, sebagai politisi nasional, Alien Mus patut diperhitungkan. Selain jam terbangnya tinggi, Sang Ratu Kuning ini memiliki kemitraan politik yang kuat dan ter-anyar di Jakarta.

Alien cukup piawai. Dia tahu apa yang menjadi tugasnya untuk mempertahankan eksistensi politiknya. Apalagi di internal pengurus beringin dan simpatisan, sosok AM disukai karena sifat royal dan sangat perhatian kepada bawahannya. Alien juga cukup berprestasi, baik di lingkup DPR RI maupun selaku Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara.

Sebagai Ketua Komisi 4 DPR RI, Mbak Titiek Soeharto kerap mempercayakan perempuan beringin asal Malut ini mendampinginya dalam forum-forum strategis. Sebagai Ketua, Alien sukses merebut posisi Ketua DPRD Provinsi dari tangan PDI Perjuangan. Alien juga dikenal ringan tangan dan suka berbaur dengan siapa saja. Pola pikirnya pun maju jauh kedepan. Cakap dan aktif berbahasa inggris membuat pergaulannya sebagai politisi cukup luas dan bermancanegara.

Kembali ke hak diskresi. Kunci eksistensi Alien ada di sana. Ruang mendapatkannya kecil, namun berpeluang. Sekali lagi, perempaun cantik, energi dan cerdas ini pasti tahu apa yang dilakukannya. Diskresi adalah kartu trup bagi Alien. Untuk memperolehnya pun tidak mustahil. Kemustahilan itu terjadi jika dia tidak memiliki mitra dan kerabat yang mumpuni. Di lingkup DPP, Alien punya bestie politik yang karib dan Seorang “Ibu Negara”, Mbak Titiek Soeharto.

Golkar Malut masih membutuhkan sosok Si Yellow Queen. Rekomendasi DPD II kepada Anjas adalah sebuah dinamika yang dinamis. Apalagi, kesemuanya itu adalah pengikut dan loyalis Ahmad Hidayat Mus. Sebagai loyalis, kelak mereka akan menyatu beriringan dengan eskalasi politiknya. Apalagi Golkar menganut tradisi mufakat. Sebelum bermusyawarah, terlebihdahulu Golkar menggelar mufakat di bilik kecil nan sakral.

Begitulah cara Golkar menyelesaikan masalah internal. 9 rekomendasi hari ini bisa saja berlaku. Namun saat di bilik kecil menjelang Musda Partai Golkar bulan November nanti, memudar bersamaan dengan konstalasi politik internal.

Masing-masing DPD II akan menyesuaikan dengan arahan sang pemilik singgasanah, yaitu DPP. Dan bagi pemegang hak diskresi, berdasarkan catatan sejarah, selalu menang dan kembali melanjutkan tugasnya sebagai Top Leader-nya beringin. Episode yang cukup menarik. Bukan soal optimis, namun Golkar Malut masih butuh Alien Mus! (dir/mtv)

Penulis: Sudirman DamopoliiEditor: Sawaludin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *