TERNATE. maluttv.com- Tensi politik Halmahera Tengah menjelang pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah 27 Agustus mulai memanas. Irisan partai politik pendukung kepada kandidat yang bakal berkontestasi nanti mulai kelihatan.
Sejak pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri menempatkan Ikram M. Sangadji sebagai penjabat sementara di Kabupaten Halmahera Tengah iklim politik di sana mengalami panca roba.
Sebelumnya IMS menampik isu dirinya ke Halteng karena membidik kekuasaan di negeri nikel. Sebagai asas formal, IMS menerbirkan surat edaran pelarangan ASN untuk berpolitik praktis. Dalam edaran itu IMS juga menegaskan jika dia tidak bakal mencalonkan diri di Pilkada Halteng.
Namun berjalannya waktu, hasrat politik yang semula tersimpan rapih pun terungkap. Dan kini putra Kepulauan Sula itupun turun gunung merebut tampuk kekuasaan yang didudukinya hampir dua tahun.
IMS juga sukses “merampas” rekomendasi Partai Golkar dari tangan Edi Langkara yang notabene adalah punggawa dan kader mumpuni pohon beringin. Keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto disoal kader dan simpatisan Golkar itu sendiri.
Elang tidak menyangka jika AH akan melakukan keputusan itu di tengah proses survei pencalonan kedua sedang berproses. “Partai Golkar adalah partai kader dan berpengalaman. Untuk menjaga marwah partai mekanisme dan konsistensi harus dijaga. Namun realitas ternyata berkata lain. Dan keputusan Golkar merekomendasi orang lain tidak menghalangi saya untuk melanjutkan pengabdian di negeri leluhur ku,” terang Wakil Sekjen Bidang PP Wilayah Maluku-Maluku Utara DPP Partai Golkar.
Sebagai kader dan pengurus partai lumrah jika Elang kecewa. Pasalnya saat berkuasa, Elang berhasil menyuplai 6 kursi di DPRD Halmahera Tengah. Setelah kekuasaan beralih di tangan IMS, jumlah kursi partai Golkar menurun menjadi 3.
Meski gagal mendapatkan rekomendasi Golkar, mantan Ketua AMPI Maluku Utara ini tidak berkecil hati. Dirinya terus mengepakkan sayapnya berburu partai mitra koalisinya.
“Satu pintu tertutup ribuan pintu disiapkan Allah Subhanà Wa ta’ala bagi Elang. Alhamdulillah sejumlah partai hampir dipastikan bersama saya, sehati bersama saya pada Pilkada 2024. Dan kami sudah berkomitmen,” terang Elang seraya menegaskan optimisnya.
Sementara itu, beredar foto dan sempat viral di media sosial burung elang berwarna merah dengan tulisan “Elang Merah”. Apakah Elang berpindah partai sebagai bentuk kekecewaannya terhadap keputusan DPP Partai Golkar?
Sejauh ini belum terkonfirmasi langsung kepada Elang. Namun, reaksi netizen, simpatisan dan pendukumg politisi Golkar atas isu hengkangnya Elang ke PDI Perjuangan ditanggapi positif. Beragam narasi dukungan terhadap Putra Fagogoru terus mengalir.
“Lawan kezaliman” tulis Mansur dalam beranda facebook.
“Elang Lanjutkan,” tulis abner
Pasca penerbitan rekomendasi oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto kepada Ikram M. Sangadji arus dukungan bawah terhadap politikus asal Patani tersebut kian kokoh. Apalagi Edi Langkara kembali mempertahankan Abd. Rahim Odeyani sebagai duet ideal di Pilkada 2024. Pasangan Elang-Rahim jilid 2 dinilai sebagai pemimpin tulus, tanpa propaganda dan rekayasa figur. Tampil apa adanya.(dir/mtv)