AHM, Sosok di Balik Kemenangan SAYA Taliabu.

Catatan: Sawaludin Damopolii

Tokoh Pemekaran Pulau Taliabu, Ahmad Hidayat Mus saat mendampingi pasangan SAYA TALIABU.
banner 468x60

Teka-teki soal siapa yang bakal menjadi pemimpin Pulau Taliabu lima tahun kedepan akhirnya terjawab melalui panggung Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar KPUD, Sabtu (05/04).

Drama PSU yang diikuti 3 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yaitu Sashabila Mus-La Ode Yasir, Citra Puspasari Mus-La Utu Ahmadi dan Abidin Jaaba-Dedy Mirzan cukup menegangkan.

Upaya kubu Citra Mus di bawah komando Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus bersama kroni-kroninya yang berniat menumbangkan pasangan Sashabila Mus-La Ode Yasir berakhir tragis.

Invasi dan akrobatik politik yang dipentaskan Ningsi CS menjelang PSU tidak membuahkan hasil signifikan. Kandidat mereka, yaitu CPM terpaksa harus bertekuk lutut dan mengakui ketangguhan Sasha, ponakannya sendiri.

Sebenarnya, melawan Sasha sama halnya melawan AHM. Bukankah, Sasha adalah manifestasi dan perwujudan AHM? Melawan AHM di panggung politik Taliabu merupakan perbuatan spekulatif, minim referensi dan konyol. Dan alhasilnya, CPM yang sebelumnya tampil optimis dan percaya diri karena mendapat suport dari saudara mus lainnya yang berkuasa akhirnya menelan pil pahit.

Nasi sudah menjadi bubur. Konsekuensi politik harus di terima dengan lapang dada. Sosok dan kiprah politik Ahmad Hidayat Mus di Negeri Hemung Sia Sia Dufu masih diperhitungkan. Karisma dan ketokohan politisi senior partai beringin ini cukup disegani. Warga di sana masih mencintai AHM.

Perebutan kekuasaan yang melewati dua kali pertarungan, yaitu 27 November 2024 dan PSU adalah bukti betapa saktinya sosok AHM di mata warga Taliabu. Niat Citra dan kroni-kroninya menumbangkan Sasha di Pilkada Kabupaten Pulau Taliabu pupus dan berakhir keok.

Suka atau tidak suka, berkat kebesaran AHM di belantika perpolitikan Maluku Utara, berimbas positif terhadap eksistensi adik-adiknya. Bahkan kala itu, siapa saja yang ingin eksis di kanca politik praktis berharap penuh fatwa politik dari mantan Bupati Sula dua periode.

Kini berjalan waktu, generasinya tumbuh besar laksana bibit unggul dan produktif. Adalah Sashabila Mus. Perempuan berusia 27 tahun ini, siap melanjutkan perjuangan dan cita-cita bapaknya di tanah leluhurnya. Putri semata wayang pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Hj. Nurochmah adalah Bupati termuda di Indonesia.

Sebagai orang Taliabu, bangga dengan lahirnya pemimpin baru, muda, cerdas, visioner dan mumpuni. Kontestasi sudah selesai. Saatnya warga Taliabu bersatu tanpa faksi sosial politik seraya mengawal pemerintahan SAYA Taliabu lima tahun kedepan. Kritisilah jika mereka lupa dengan janji politik dan dukunglah gagasan mereka demi Taliabu lebih baik. Selamat menjemput perubahan!.(***)

Penulis: SawaludinEditor: Sawaludin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *