Berita  

BI Malut Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Nasional, Didukung Hilirisasi Nikel

Foto : Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara Menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang berlangsung di Hotel Bela, Ternate

TERNATE, maluttv.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang berlangsung di Hotel Bela, Ternate, Selasa (2/12/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan.”

Acara tersebut, dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara, Wali Kota Ternate, serta sejumlah pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2025 tercatat sebesar 5,04 persen, dengan seluruh provinsi mencatatkan pertumbuhan positif, termasuk Maluku Utara.

“Bahkan Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional, yakni sebesar 39,10 persen,” tegas Dwi.

Ia menjelaskan, tingginya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara ditopang oleh kinerja sektor industri pengolahan, khususnya dari hilirisasi nikel. Produk olahan nikel yang dihasilkan dinilai berkualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar global, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri besi baja serta komponen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Dari sisi ekspor, sekitar 95 persen total ekspor Maluku Utara berasal dari produk turunan nikel yang diekspor ke Tiongkok sebagai bahan baku industri besi baja dan baterai kendaraan listrik. Pusat pertumbuhan ekonomi ini terkonsentrasi di wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan.

Namun demikian, di tengah pesatnya perkembangan industri hilirisasi nikel, Dwi menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah, khususnya dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja di sektor industri pengolahan maupun sektor pendukung lainnya.

Sejak kebijakan hilirisasi diberlakukan, telah terjadi perubahan signifikan pada struktur tenaga kerja di Maluku Utara. Masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor pertanian kini mulai beralih ke sektor industri pengolahan dan pertambangan.

“Di sisi lain, akses terhadap pendidikan tinggi dan sekolah vokasi masih belum optimal. Ini menjadi tantangan karena kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian khusus di Maluku Utara masih sangat besar agar mampu bersaing dengan SDM dari luar daerah,” jelasnya.

Melalui forum PTBI 2025 ini, Bank Indonesia berharap terbangun kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang inklusif, berkelanjutan, serta berdaya saing tinggi. (Vita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *