Jika tidak ada aral melintang, November tahun ini, Partai Golkar Provinsi Maluku Utara bakal menggelar Musyawarah Daerah ke-VI. Bahkan, untuk memperlancar forum bergengsi lima tahunan itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Maluku Utara telah membentuk panitia penyelenggaranya.
Menjelang Musda, dinamika politik internal beringin diwarnai keretakkan antar kaders dan pengurus. Hal ini dipicuh oleh energi dukungan kandidat ketua DPD 1 mulai mengemuka dan mengerucut.
Dari sejumlah kaders dan pengurus Golkar yang diwacanakan maju dalam Musda mendatang, terdapat dua figur politisi beringin yaitu Alien Mus dan Anjas Taher akan menjadi rival politik bobuyutan. Kedua pihak mulai pasang kuda-kuda dan unjuk kekuatan.
Kubu Wakil Bupati Halmahera Timur yang dikoordinir Fuad Alhadi dan Suldin melakukan konsolidasi pemenangan secara terang-terangan. Mereka meninggalkan Alien dengan dalih, politisi perempuan asal Pulau Taliabu itu tak bisa mencalonkan diri karena sudah dua periode menduduki posisi Ketua DPD 1 Partai Golkar Provinsi Maluku Utara.
Anggota DPR RI dua periode Dapil Maluku Utara ini diperbolehkan mencalonkan diri kembali asalkan mengantongi hak diskresi DPP. Namun menurut Fuad Cs, peluang AM untuk mendapatkan surat sakti DPP tersebut sangat sulit dan merupakan sesuatu yang imposible. Apalagi, kata kubu Anjas, Ketum DPP Bahlil Lahadalia telah mengarahkan pengurus Golkar untuk memenangkan Anjas sebagai Ketua DPD 1 Partai Golkar Malut.
Kubu Anjas mulai sesumbar. Bahkan mereka mengklaim 9 DPD II Partai Golkar berada dibarisannya, dan Musda Partai Golkar yang akan dihelat akhir November nanti dimenangkan AT secara aklamasi.
Benarkah demikian? Namun, sebelum terlalu jauh masuk ke wilayah substansi, baiknya kenalilah terlebih dahulu siapa sosok dan eksistensi politik srikandi beringin Malut, Alien Mus.
Sebagai partai terbuka dan modern, Golkar mengedepankan potensi rasionalitas berbasis kaderisasi. Alien tidak sekedar kaders Golkar potensial. Selain royal terhadap kepentingan partai, AM juga dikenal sebagai politisi perempuan yang fighter (petarung). Menjadi wakil rakyat di Senayan bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, berkat kepiawaiannya, AM dua kali berturut-turut sukses menaklukkan para politisi senior kaliber Malut di panggung politik nasional (Legislatif).
Sebagai Ketua DPD 1 Partai Golkar, Adik perempuan Ahmad Hidayat Mus ini juga mampu merebut kursi Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara dari tangan PDI Perjuangan. Di kanca perpolitikan Maluku Utara, Golkar di bawah komando Alien Mus benar-benar berjaya, bermarwa serta diperhitungkan.
Berbeda dengan Anjas Taher. Sejak menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Halmahera Timur, dià gagal mendongkrak perolehan kursi di sana. Padahal, selain Ketua Partai Golkar Haltim, Anjas juga menduduki jabatan strategis di eksekutif, yakni Wakil Bupati. Namun ironisnya, kapasitasnya itu, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap kepentingan partai. Beringin yang dikenal kokoh dengan akar tunggal yang menjulang ke dalam tanah, nyaris menjadi bunga bonsai. Dalam cakupan sebesar Haltim saja, Golkar terancam punah di bawah kepemimpinan Anjas. Lantas, bagaimana jadinya jika dia memimpin Golkar Malut yang lingkup arealnya terdiri dari 10 kabupaten/kota ya?
DPP memiliki hitungan dan analisis swat sendiri. Untuk kepentingan dan kejayaan partai di negeri Kie Raha, Ketum Bahlil Lahadalia so pasti berpikiran rasional. Apalagi topografi dan kondisi geografis Maluku Utara yang merupakan daerah kepulauan, pemimpin beringin harus energik dan mau berkorban materi demi kepentingan partai Golkar kedepannya.
Selain berprestasi, hubungan Alien Mus sebagai pejabat negara dengan koleganya di DPP Partai Golkar menjadi fariabel emosi yang patut diperhitungkan. Alien juga nampak karib dengan Mbak Titiek Soeharto. Hubungan keduanya cukup kental. Meski demikian, jelang Musda Golkar Malut, Alien tidak mau gegabah. Dia juga tau, bahwa hak diskresi merupakan tiketnya menuju arena Musda mendatang.
DPP tidak mau gegabah. Pasalnya, jikalau Bahlil tidak menyukai Alien seperti isu yang dihembuskan oleh rival politik, masa kepengurusannya sebagai Ketua DPD 1 Partai Golkar Maluku Utara pasti tidak diperpanjang. Namun kenyataannya Alien masih eksis dan memimpin Golkar Malut hingga tanggal Musda ditetapkan DPP. Dengan uraian di atas, bisa diprediksi Alien Mus berpeluang besar mengantongi hak diskresi DPP.
Hak diskresi bukanlah kemustahilan, melainkan jawaban untuk kejayaan beringin agar tetap kokoh, daunnya subur nan rindang serta mengakar hingga ke tanjung-tanjung di provinsi Maluku Utara melalui tangan dinginnya Alien Mus, politisi perempuan bermental petarung. (dir/mtv).

















