TERNATE, maluttv.com- Menciptakan generasi emas 2045 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) butuh sinergitas Gubernur, Walikota dan Bupati. Program daerah dengan arah kebijakan nasional harus seirama agar kebijakan dan target pemerintah pusat dalam mewujudkan transformasi pendidikan berkualitas dan berkelanjutan bisa terealisasi.
Pernyataan tegas ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly, SE.,MM dihadapan Kepala Sekolah dan Guru (SD hingga SMP) se-Kota Ternate pada forum Workshop Pembelajaran Mendalam yang digelar PGRI di Gedung SMP Negeri 4 Kota Ternate, Sabtu (11/10).
Program generasi emas 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo tergantung sinergitas pemangku pendidikan, baik itu pemerintah, guru, sekolah dan seluruh eleman masyarakat. Terutama peran guru. Menurut Rizal, guru merupakan aktor atau kunci utama dalam mewujudkan transformasi pendidikan bermutu serta berkelanjutan.

Sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Ternate, Rizal mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pengurus PGRI, panitia pelaksana, kepala sekolah dan guru yang menghadiri sekaligus menyukseskan acara Workshop yang diselenggarakan PGRI dalam rangka memperingati HUT PGRI ke 80 dan Hari Guru Nasional Tahun 2025.
“Kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu pada hari ini adalah bukti komitmen kalian untuk memajukan pendidikan di Kota Ternate. Kualitas pendidikan terletak di pundaknya para guru. Masa depan bangsa tergantung pada pembangunan manusianya. Dan untuk menciptakan generasi unggul, ada di tangan para guru dan sinergitas kita semua,” ujar birokrat muda yang dikenal familiar.
Rizal berharap Workshop yang bertemakan Guru Tangguh, Pendidikan Bermutu, Indonesia Maju tidak hanya dimaknai sebatas seremonial, melaikan ada tindaklanjutnya dalam bentuk nyata. Guru juga disarankan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan jaman. Bagi Rizal, guru memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan sehingga harus jeli dan jangan lelah untuk berinovasi .
“Dengan keterbatasan anggaran dampak dari pemotongan TKD, maka guru dituntut untuk berinovasi dan menjalin sinergitas. Sama seperti kerja sama Dinas Perpustakaan dengan Poltekkes. Ini adalah salah satu contoh konkrit sinergitas yang menjadi model bagi sektor pendidikan,” pungkas RM76, seraya mengingatkan kembali bahwa generasi emas 2045 ditentukan oleh pendidikan yang bermutu. (dir/mtv).

















