TERNATE, maluttv.com- Imbas pemangkasan jatah anggaran daerah oleh pemerintah pusat, memaksa pemerintah daerah menguras otaknya demi menjaga stabilitas dan kebutuhan keuangannya. Sejumlah daerah di Indonesia, panik dengan kebijakan pemerintah pusat tersebut, dan akhirnya menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui jalur pajak secara signifikan. Alhasil, rakyat itu sendirilah yang menderita karena menanggung kemelut fiskal akibat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD).
Untuk Kota Ternate sendiri, jatah pengurangan dana TKD tahun 2026 oleh Pempus, yaitu sebesar Rp. 155.182.522.000,- atau 18,38 persen. Kota Ternate bukan daerah pertambangan atau industrial. PADnya hanya berharap dari sektor pajak dan retribusi. Sehingga angka Rp. 155 M lebih itu, sangat berarti bagi pemerintah Kota Ternate untuk mendanai pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya.
Siapapun pemimpin daerahnya pasti galau dengan situasi moneter negara saat ini. Reaksi daerah merespon kebijakan pemerintah pusat pun beragam, seperti menaikkan pajak dan melakukan efisiensi perjalanan dinas instansi, mengurangi dana ATK dan makan minum pejabat.
Untuk Kota Ternate, meski mengalami pengurangan anggaran cukup besar, Walikota M. Tauhid Soleman melalui Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly, SE.,MM memastikan hak utama pegawai, baik PNS, non ASN dan PPPK seperti gaji serta Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tidak berpengaruh alias aman.
“Berpengaruh iya, meski demikian pengurangan TKD tersebut, Insha Allah tidak akan berdampak pada hak-hak pwgawai. Gaji dan TPP, baik PNS, non ASN DAN PPPK dipastikan aman. Soal hak pegawai, Pak. Wali memberi perhatian penuh. Sedangkan pembangunan, kita prioritaskan paling urgensi dan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkap RM76, sapaan akrab Rizal Marsaoly.
Dalam situasi daerah seperti ini, peranan dan kelihaian seorang Sekot sebagai pembantu kepala daerah diperlukan. Sebagai kota jasa, Kota Ternate membutuhkan Sekot yang piawai dan menguasai administrasi. Selain cool menghadapi problema, ia juga wajib menguasai administrasi pemerintahan serta mampu mensinergikan potensi sumber daya kepegawaian yang ada.
Karakter dan talenta pejabat seperti di atas, melekat dalam kepribadian seorang Rizal. Laki-laki gemoy, kelahiran September 1976 ini merupkan birokrat potensial dan mumpuni. Maka, sebuah kewajaran jika RM76 adalah sosok pejabat yang dipercayakan orang nomor satu di Kota Ternate sebagai mediator kebijakan teknis. (dir/mtv)

















