EDITORIAL: Membaca Dinamika Beringin Malut, DPD II Golkar Dalam Pusaran Alien VS Anjas.

Ketua DPD I Partai Golkar Malut, Alien Mus dan Ketua DPD II Partai Golkar Haltim, Anjas Taher. (foto: istimewa)

 

DI TENGAH viralnya tete Ali dengan gayanya yang blak-blakan, ternyata tidak mampun menafikan alotnya konstalasi politik pohon beringin. Pasalnya, di balik rindangnya dedaunan dengan akar kokoh menjulang jauh ke dalam tanah, diam-diam menyimpan kerapuhan sesama penghuninya.

Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) konstalasi internal Partai Golkar Maluku Utara tegang dan suam suam kuku. Sepintas, memang tidak terlihat keretakan. Namun, di balik keteduhan beringin ada hati elit dilanda kegalauan.

Menduduki singgahsana beringin merupakan obsesi besar setiap elit dan pengurus partai Golkar. Siapapun dia, pasti berkeinginan menakhodai sang the yellow. Perebutan kekuasaan merupakan sesuatu yang lumrah di kanca perpolitikan. Bahkan di ranah ini, kita tidak mengenal teman abadi, yang ada hanyalah kepentingan.

Lantas, siapakah kandidat terkuat yang berpeluang besar meraih kursi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara di tahun ini? Sebelum menjawab pertanyaan di atas, baiknya kita lihat terlebihdahulu konstalasi dan dinamika politik internal partai Golkar menjelang Musda.

Hingga saat ini, jadwal pelaksanaan Musda belum jelas dan masih terkatung-katung. Padahal masa kepengurusan Alien Mus sebagai Ketua DPD I Partai Golkar berakhir Desember tahun lalu. Namun, dengan dalih menjaga kevakuman organisasi, DPP lalu memperpanjang masa kepemimpinan Alien sampai Musda dilakukan.

Sayangnya hingga memasuki bulan ke-8 perpanjangan jabatan, tanda-tanda Musda Golkar belum juga terlihat. Perangkat kegiatan, seperti Panitia pelaksana (Organizing Committe) dan panitia pengarah (Steering Committe) Musda pun belum juga dibentuk.

Tanda tanya besar menyeruak dari pengurus DPD II Partai Golkar. Selain bingung mereka juga dilema dengan kontestasi dan dinamika politik internal partai. Itu terjadi setelah Alien Mus, Anggota DPR RI Dapil Maluku Utara rupanya masih berminat menempati posisi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara.

Sementara dilain sisi, Ketua DPD II Partai Golkar Halmahera Timur, Anjas Taher yang kini menjabat Wakil Bupati Haltim juga bersemangat mengincar posisi ketua. Niat Anjas menguasai kursi nomor satu di Partai Golkar tidak main-main. Dengan memboyong beberapa orang Ketua DPD II Partai Golkar, politisi beringin asal Haltim inipun memanuver langsung ke DPP.

Di internal partai, hubungan Anjas dan Alien terbilang dekat. Bahkan, Anjas masuk bursa sebagai salah satu pengurus partai kepercayaan Alien. Tak heran, ketika mengendus akrobatik dan manuver politik AT dan sejumlah Ketua DPD II, AM pun tidak tinggal diam.

Sebagai politisi muda potensial, berpengalaman dan memiliki jejaring yang kuat di Jakarta, tentunya AM tidak cuma menonton upaya polarisasi dan manuver politik Anjas CS. Alien pasti melakukan langkah pengamanan demi menyelamatkan eksistensi politik yang menghantarkannya kesenayan.

Berbicara tentang Golkar, pasti tidak lepas dari trah Mus. Publik Malut hingga kini masih mempertanyakan sosok sang petarung, Ahmad Hidayat Mus. Sayangnya, dalam panggung strategis dan bergengsi tersebut, AHM tidak lagi tertarik turun gunung untuk ikut berkompetisi. Demikain juga politisi senior partai Golkar Iqbal Ruray. Meski namanya diwacanakan, namun mantan Ketua HIPMI Kota Ternate ini lebih memfokuskan dirinya sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara.

Gelanggang Musda pun tinggal menyisahkan dua figur politisi Golkar mumpuni. Adalah Alien versus Anjas. Dengan mengklaim diri mendapat restu dan dukungan penuh Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Anjas tampil percaya diri dan siap “bercerai” dengan Alien Mus. Konsolidasi pemenangan pun gencar dilakukannya. Anjas intens memboyong Ketua DPD II ke Jakarta untuk meyakinkan DPP. Bahkan, dirinya mengklaim, 9 dari 10 DPD II Partai Golkar di Maluku Utara berada di pihaknya. Anjas seakan menguji kekuatan Alien secara berhadap-hadapan. Tontonan yang menarik!

Sementara Alien, meski respon politik Bahlil kepadanya berkurang, bukan berarti AM menangguhkan hasratnya mempertahankan posisi ketuanya. Sebagai kolega di DPR RI, Alien so pasti mengkomunikasikan ekspektasi politiknya kepada Mbak Titiek Soeharto. Alien bakal memanfaatkan hubungan karibnya dengan mantan istri Presiden Prabowo. Cara ini merupakan satu-satunya kartu trup bagi AM untuk mempertahankan status quonya.

Apalagi Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, tidak ada klausul spesifik yang membatasi masa jabatan pada waktu tertentu. Karena Alien sadar, untuk mendapatkan tiket maju bertarung dirinya harus mendapatkan hak diskresi DPP. Kedekatan AM dengan Mbak Titiek patut diperhitungkan juga oleh pengurus dan Ketua DPD II. Babak tambahan 8 bulan, bukanlah waktu singkat bagi seorang ketua yang diamanatkan DPP untuk menyukseskan acara Musda. Tarik ulur pelaksanaan Musda, bisa jadi sebagai alarm bahwa kapasitas Alien masih tangguh dan memiliki nilai tawar di pusat. Pasalnya, jika DPP serius, pasti mereka menunjuk pengurus pusat sebagai Plt Ketua DPD I Partai Golkar Malut untuk menggelar pemilihan ketua definitif, bukan malah memperpanjang masa jabatan Alien kan? Alien vs Anjas merupakan pertarungan politik yang menarik karena menarik kedua tokoh nasional. Anjas dengan kedekatan emosionalnya bersama Bahlil. Sedangkan Alien so pasti berharap perlindungan politik dari Mbak Titiek Soeharto.

Baik Anjas maupun Alien masing-masing kubu mengandalkan kedekatan koleganya demi sebuah eksistensi. Golkar Malut memang beda. Tidak serumit ini jika DPP menyerahkan sepenuhnya kepada forum untuk memilih dan menentukan sendiri siapa ketuanya yang mau berkorban dan membesarkan pohon beringin di Negeri Para Raja. Tanpa intervensi dan tanpa mengatasnamakan agar Musda berlangsung berkualitas dan demokratis. (***)

Penulis: SawaludinEditor: Sawaludin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *