Berita  

Dihantam Gelombang, KM Cahaya Timur 02 Terbalik Di Perairan Halut, 2 ABK Masih Hilang

Foto : Ilustrasi Kapal Tenggelam

HALUT, maluttv.com — Musibah laut kembali terjadi di wilayah Maluku Utara. Sebuah kapal motor (KM) bernama Cahaya Timur 02 dilaporkan terbalik di Perairan sekitar Pulau Doi, Kabupaten Halmahera Utara, pada Senin malam (7/ 7/ 2025). Dalam insiden tersebut, 2 anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate, Iwan Ramdani, mengungkapkan bahwa, laporan pertama kali diterima dari pemilik kapal, Lutfi, pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.30 WIT melalui sambungan telepon.

Berdasarkan informasi awal, KM Cahaya Timur 02 bertolak dari Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (5/ 7/ 2025) pukul 22.00 WIT, menuju perairan Pulau Doi untuk memancing ikan tuna. Namun cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut menyebabkan kapal mengalami gangguan stabilitas.

“Pada saat kegiatan memancing, cuaca buruk tiba-tiba datang. Kapal miring ke kiri dan para ABK berusaha menyeimbangkan ke kanan, tapi tidak berhasil. Akhirnya kapal terbalik,” jelas Iwan Ramdani, Selasa (8/ 7/ 2025).

Dari total 16 ABK di atas kapal, sebanyak 14 orang berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke laut dan menaiki sekoci. Mereka sempat terombang-ambing di laut hingga diselamatkan oleh kapal lain, KM Mitra Sejati, yang melintas di sekitar lokasi.

“Pada pukul 21.00 WIT, ABK yang selamat bersama kru KM Mitra Sejati mencoba kembali ke lokasi untuk mencari 2 ABK yang belum ditemukan. Namun kapal sudah dalam kondisi terbalik dan 2 korban tidak terlihat di sekitar area kejadian,” lanjut Iwan.

Posisi kecelakaan diperkirakan berada di koordinat 1°18’29.40″ N dan 127°32’12.00″ E, sekitar 34,96 mil laut dari Pos SAR Tobelo. Tim SAR gabungan dari Pos SAR Tobelo diberangkatkan ke lokasi menggunakan RIB 03 pada Selasa pagi pukul 05.00 WIT.

Sampai berita ini dipublikasikan, proses pencarian terhadap 2 ABK yang hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI AL, dan relawan.

Pihak SAR mengimbau masyarakat dan nelayan sekitar untuk turut memberikan informasi apabila melihat tanda-tanda keberadaan korban. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *