Daerah  

Harita Nickel Jaga Ekosistem Pulau Obi Lewat Monitoring Rutin Flora Dan Fauna

Foto : Sejumlah Karyawan Harita Nickel Pantau Dan Awasi Sejumlah Flora Dan Fauna

HALSEL, maluttv.com- Pulau Obi, yang dikenal sebagai salah satu surga keanekaragaman hayati di Indonesia, kini terus dijaga kelestariannya melalui langkah nyata dari Harita Nickel. Perusahaan tambang nikel ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan, salah satunya dengan melakukan pemantauan rutin terhadap flora dan fauna di sekitar area operasionalnya.

Kegiatan monitoring tersebut difokuskan pada wilayah reklamasi dan revegetasi, area yang sebelumnya terdampak aktivitas tambang. Pemantauan dilakukan setahun sekali selama kurang lebih tiga minggu, dengan melibatkan tim independen untuk memastikan hasil yang objektif dan terpercaya.

Deputy Department Head of Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel, Muharwan Syahroni, yang akrab disapa Iwan menjelaskan bahwa, survei ini mencakup pengamatan terhadap kondisi ekosistem sebelum, selama, dan setelah aktivitas pertambangan.

“Monitoring ini penting untuk melihat sejauh mana lingkungan pulih. Kita gunakan pihak ketiga supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).

Hasilnya cukup menggembirakan. Sejumlah flora dan fauna lokal mulai kembali ke habitat aslinya. Tanaman endemik mulai tumbuh di area reklamasi, sementara burung lokal hingga reptil perlahan muncul kembali. Bahkan, tren populasi hewan dari kelompok mamalia, burung, herpetofauna, dan serangga terpantau stabil.

Beberapa spesies khas Kepulauan Maluku juga berhasil tercatat, seperti Kubu Hijau (Dobsonia viridis), sejenis kelelawar buah, dan Burung Kapasan Halmahera (Lalage aurea) yang hanya bisa ditemukan di Halmahera. Tak hanya itu, tim peneliti juga mendata 28 spesies capung dari 8 famili, serta 46 spesies kupu-kupu dari 4 famili—indikator penting kualitas lingkungan yang sehat.

Salah satu temuan menarik lainnya adalah kemunculan Burung-madu sahul (Cinnyris frenatus), yang kerap terlihat hinggap di pohon berbunga sekitar area revegetasi. Spesies ini menjadi penanda bahwa ekosistem mulai kembali seimbang dan vegetasi telah berhasil dipulihkan.

Namun, upaya Harita Nickel tidak berhenti di situ. Mereka juga aktif menjalankan program edukasi lingkungan bagi karyawan dan pemangku kepentingan. Salah satu pesan kunci yang terus digaungkan adalah larangan keras terhadap perburuan dan gangguan terhadap satwa liar.

“Kami ingin semua pihak memahami bahwa menjaga keseimbangan alam itu bagian dari tanggung jawab bersama,” tegas Iwan.

Melalui pendekatan terpadu monitoring berkelanjutan, pemulihan habitat, hingga edukasi lingkungan, Harita Nickel terus mengokohkan komitmennya terhadap praktik tambang yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi bukti bahwa industri pertambangan bisa berjalan seiring dengan perlindungan alam. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *