TERNATE, maluttv.com- Dinamika politik internal partai Golkar Maluku Utara Menjelang musyawarah daerah (Musda) nampaknya kian alot. Sejumlah kader dan pengurus daerah partai Golkar mulai pasang taring seraya melakukan lobi-lobi ke petinggi DPP.
Bahkan Wakil Bupati Halmahera Timur, Anjas Taher dengan mengklaim diri mendapat restu dan dukungan penuh dari Ketua Umum DPP Bahlil Lahadia turun gunung dan mulai melakukan konsolidasi intens dengan beberapa orang Ketua DPD II Partai Golkar di Provinsi Maluku Utara di Jakarta.
Menyikapi fenomena politik menjelang pemilihan ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara tahun ini, politisi senior partai berlambang pohon beringin, Hamid Usman, SH.,MH pun angkat bicara.
Sebagai sesepuh partai Golkar, Hamid Usman mengingatkan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia agar jeli dan rasional melihat dinamika politik partai Golkar Maluku Utara.
“Saya yakin, politisi sekaliber Bahlil, anak muda cerdas, aset partai Golkar tidak mungkin membawa nuansa orde baru ke era millenial saat ini. Golkarkan itu partai terbuka dan demokratis. Saya tidak percaya jika Ketum masuk terlalu jauh untuk mengintervensi apalagi menunjuk mutlak salah satu pengurus Golkar sebagai ketua pada Musda nanti,” ungkap Ko Mit, panggilan akrab Hamid Usman.
Ketua Dewan Penasehat Pengurus Daerah Nu Wilayah Provinsi Maluku Utara ini mengatakan, untuk mengembalikan marwah dan kejayaan partai Golkar Maluku Utara figur Ahmad Hidayat Mus merupakan solusi jitu dan efektif. Sebagai Ketua MDI dan Ketua Dewan Penasehat Organisasi PDK KOSGORO 57, Hamid mengaku memiliki tanggungjawab moral terhadap eksistensi dan kejayaan pohon beringin di Maluku Utara.
HU menilai, sosok AHM masih yang terbaik untuk menduduki posisi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara. Selain rela berkorban untuk kebesaran partai, sosok mantan Bupati Kepulauan Sula dua periode itu memiliki karisma dan pengalaman besar di belantikan politik di negeri para raja.
“Golkar Malut tanpa AHM, laksana beringin tanpa akar. Bisa-bisa tumbang pak. Kita harus jujur menyampaikannya. Golkar maluku utara ketika tidak dipimpin lagi bapak AHM, rasanya kekuatan besar Golkar tercerabut. Karena ketua DPD I itu jenjang bargaining politiknya yaitu calon Gubernur,” tegas HU.
Politisi tiga zaman ini juga mengatakan, sejauh ini Wakil Bendum DPP Partai Golkar, masih seksi dijual di pentas politik praktis Maluku Utara. Selain memiliki loyalis, pendukung dan simpatisan fanatisnya pun masih terjaga. Bagi Ko Mit, figur AHM adalah tokoh penentu kemenangan pada kontestasi pencalonan Gubernur Maluku Utara partai Golkar kedepan. (dir/mtv)

















