TERNATE, maluttv.com- Tragedi kebakaran di Kelurahan Maliaro, Kota Ternate, yang terjadi pada Rabu (25/ 12/ 2024), menjadi sorotan tajam Komisi III DPRD Kota Ternate. Kebakaran tersebut diduga dipicu oleh mobil mikrolet bernomor polisi DG 1358 UW yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) ilegal dalam jumlah besar, sekitar 500 hingga 700 liter.
Peristiwa tersebut tidak hanya menghanguskan mobil mikrolet, tetapi juga meludeskan sebuah mobil Avanza, sebuah kios, dan merusak 2 rumah warga di sekitarnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlela Syarif, menilai kebakaran itu sebagai bentuk kelalaian serius dalam pengawasan distribusi BBM. Ia menuding SPBU sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut, lantaran diduga memberikan BBM secara bebas kepada pengecer yang menggunakan jerigen dan kendaraan tanpa pengawasan ketat.
“Kebakaran ini menunjukkan lemahnya pengawasan SPBU. Mereka membiarkan BBM disalurkan secara tidak sesuai prosedur kepada pengecer yang menggunakan jerigen atau mobil mikrolet untuk menampungnya. Akibatnya, musibah seperti ini terjadi dan mengancam keselamatan warga,” ujar Nurlela saat meninjau lokasi kebakaran.
Nurlela memastikan bahwa, pihak DPRD akan memanggil Pertamina dan pengelola SPBU untuk dimintai pertanggungjawaban. Ia menegaskan, mobil mikrolet yang terbakar tersebut menjadi bukti konkret kelalaian pihak terkait dalam menjalankan standar operasional prosedur (SOP).
“Oknum pengecer yang mengambil BBM dalam jumlah besar untuk kepentingan bisnis pribadi ini sangat merugikan masyarakat. Apalagi, insiden ini berpotensi mengancam nyawa dan harta benda warga,” tegas politisi Partai Nasdem tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan aturan ketat terkait penjualan BBM, agar tidak ada lagi alasan bahwa tindakan ilegal tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.
“Semua pihak yang terlibat akan dipanggil. Kita tidak boleh main-main soal ini, karena dampaknya sangat membahayakan,” tambahnya.
DPRD Kota Ternate berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap distribusi BBM di wilayah tersebut, guna mencegah insiden serupa di masa mendatang. Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa pengawasan dan penegakan aturan adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari bencana yang disebabkan oleh kelalaian. (dir/mtv)

















