HALTENG, maluttv.com- Peristiwa naas kembali terjadi di daerah lingkar tambang PT. IWIP, Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah. Dimana, karena dipicu minuman keras (Miras), seorang pria diduga berasal dari Kota Ambon, Maluku, tewas di tikam.
Kejadian naas yang merenggut nyawa tersebut, diduga 2 warga yang belum diketahui identitasnya itu menjadi korban penikaman. Satu tewas akibat tusukan di bagian dada sebelah kiri dan satunya lagi berdasarkan informasi masih dalam keadaan kritis di Puskesmas karena mendapat tikaman di paha bagian kanan.
“Iya kejadian itu benar. Dimana, 1 korban meninggal dunia dan satu orangnya lagi masih dirawat di puskesmas akibat terkenak tikaman senjata tajam di bagian paha”, ungkap IPDA A.R Jauhari, Kasubsektor Weda Tengah, Sabtu (16/ 11/ 2024) malam tadi.
Menurut Jauhari, belum diketahui pasti kronologis kejadian yang sebenarnya. Namun, informasi yang diperoleh sementara, kedua korban dan rekan lainnya sedang asik pesta miras di kompleks kuburan Sawai. Entah penyebab dan motifnya apa, sehingga berakhir dengan penikaman.
“Kejadian ini bukan perkelahian antara suka. Kami belum bisa menyimpulkan motif dibalik peristiwa ini. Pasalnya, korban yang selamat untuk saat ini kita belum bisa minta keterangan karena masih mabuk, dan satu meninggal dunia”, tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Aditia Kurniawan saat dikonfirmasi menjelaskan, kejadian yang terjadi di Lelilef itu pemicunya karena miras dan sampai sekarang satu korban yang selamat masih dalam kondisi mabuk berat.
Aditia meminta kepada semua pihak agar jangan asal sembarang menyebarkan informasi yang bersifat provokatif dalam menyikapi peristiwa itu. Ia menegaskan, jika ada oknum-oknum yang mengatakan kalau kejadian perkelahian tersebut antara suku, berarti dia tau siapa pelakunya.
“Dan kalau sampai bicara begitu, maka dia provokatornya.Tolong kasih info ini, laporkan namanya, agar tidak juga memberikan isu yang menyesatkan”, tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Halteng, IPDA Ramli menambahkan, kejadian yang merenggut satu nyawa itu untuk sementara dalam penyelidikan.
“Informasi yang beredar kalau pelaku penikaman berasal dari Manado itu tidak benar. Jangan langsung kita menjustice, sehingga membangun opini dan memicu konflik antara suku”, pintanya.
Disinggung soal motif dan penyebab dari peristiwa penikaman tersebut, juru bicara Polres Halteng itu menjawab, untuk sementara ini motifnya belum diketahui pasti.
“Untuk motif belum di ketahui karena masih dalam penyelidikan, dan anggota masih di TKP,” pungkasnya. (dir/mtv)