JAKARTA, maluttv.com- Menyusul sejumlah kader potensial partai Golkar Maluku Utara tidak diakomodir DPP dalam pencalonan kepala daerah tahun ini, menarik perhatian serius dari kader dan pengurus partai berlambang pohon beringin itu sendiri.
Keperihatinan sikap DPP yang mengabaikan serta tidak mengusung kader mumpuninya sendiri pada kontestasi Cakada, datang dari Ormas didirikan partai Golkar yaitu Majelis Dakwah Islamiyah (MDI).
Wakil Ketua Umum DPP MDI, Safrin Yusuf menyayangkan keputusan DPP Partai Golkar yang tidak mengakomodir Ahmad Hidayat Mus, Edi Langkara dan Sashabila Mus sebagai Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar.
Padahal kata Safrin, ketiga orang kader partai Golkar tersebut, dikenal masyarakat Maluku Utara sebagai politisi mumpuni dan berelektabilitas tinggi sehingga memiliki peluang besar untuk menang.
“Saya berharap dengan kepemimpian baru nanti, DPP mengevaluasi kembali surat rekomendasi sebelumnya, dan segera mengakomodir kader potensial Golkar. Ini sangat penting demi menjaga eksistensi Golkar di Maluku Utara,” ungkap Safrin, kader AMPG.
Senada dengan Waketum DPP MDI, Dahlan Samuda, kader Golkar Maluku Utara menyoroti tentang sikap DPP yang mengusung Cakada tanpa melihat perolehan survei.
Menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sula dari partai Golkar, AHM dan Elang adalah dua punggawa partai Golkar. Sehingga sangat ironi jika keduanya tidak diusung pada Pilkada 2024.
Apalagi AHM, selain elektabilitasnya melejit, mantan Bupati Sula dua periode ini menduduki jabatan strategis dalam kepengurusan DPP yaitu sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku Utara.
Begitu juga dengan putri AHM, Salsabila Mus yang bakal maju Bupati di Kabupaten Pulau Taliabu. Kader muda partai Golkar yang memiliki elektabilitas tinggi dan bahkan selisih angkanya terpaut jauh dengan kandidat lain juga tidak diusung.
“Sebagai kader partai Golkar di daerah, Kami meminta agar DPP harus objektif. Bagi kami, DPP tidak ada alasan untuk tidak mengusung AHM, Elang dan Sasha dalam Pilkada 2024. Mereka kader mumpuni dan berpeluang menang,” tegas Haji Pea, sapaan akrab Dahlan Samuda.
Politisi partai Golkar asal Sula ini berharap pasca mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum, mekanisme kepartaian ditegakkan oleh Plt. Ketum baru.
“Segera mengevaluasi kembali rekomendasinya, dan DPP harus mengakomodir kader murni partai Golkar yang berpotensi menang dalam Pilkada. Untuk Pilgub, dan jika Golkar ingin menang solusinya adalah AHM,” terang Pea.(lud/mtv(

















