HALTENG, maluttv.com- Wacana Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji bakal ambil bagian pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024 hingga saat ini masih simpang siur.
Pasalnya, hingga saat ini Aparatur Sipil Negara di Kementerian Maritim dan Investasi yang ditugaskan Mendagri mengendalikan roda pemerintahan Negeri Fagogoru ini belum secara resmi dan terbuka mengatakan maju di pesta demokrasi.
Sejauh ini, IMS masih malu-malu menyampaikan sikap politiknya di ruang publik. Namun di lingkup pemerintahan dan sebagian masyarakat, isu IMS incar puncak Loiteglas kian gencar.
Keseriusan IMS bakal bertarung di Pilkada Halteng ditandai dengan dirinya mengantongi surat tugas sejumlah partai diantaranya Partai Golkar dan PKB. Artinya selangkah lagi IMS berubah status dari Bakal Calon menjadi Calon Kepala Daerah jika resmi menerima B1 KWK.
Mendagri Tito Carnavian mewarning Pj. Kepala Daerah yang ingin maju Pilkada 2024 harus mundur dari jabatannya dan sebagai ASN paling lambat 40 hari sebelum pendaftaran pencalonan tanggal 27 Agustus.
Jika dihitung dari jadwal tersebut, maka IMS harus mengajukan pengunduran diri minimal sebelum 18 Juli bulan ini.
Menjadi seorang pamong daerah yang berada di lingkungan kekuasaan birokrasi pusat adalah sesuatu yang tidak muda dan menjadi impian pegawai negeri.
Proses menggapai posisi itu butuh kualifikasi dan kerja keras. Barangkali inilah salah satu alasan yang dipertimbangkan matang IMS. Namun, akankah putra Sanana ini siap meninggalkan profesinya sebagai seorang birokrat dan memilih terjun ke politik praktis? Hanya IMS yang menjawabnya.
Jika keputusan ini diambil Ikram, maka pentas politik Halteng 2024 menjadi menarik dan berwarna. Akankah Politisi kawakan putra Fagogoru seperti Edi Langkara, Abd. Rahim Odeyani dan Mutiara Al Yasin Ali bakal menggelar karper merah untuk Ikram Malan Sangadji sebagai tamu baru di kancah politik Halmahera Tengah? Biarlah masyarakat yang memutuskannya di pesta demokrasi 27 November nanti.(***)